Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Dhany Sukma menjelaskan tentang kartu tanda penduduk elektronik atau E-KTP dalam karung yang ditemukan warga di dekat sebuah lapangan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu 8 Desember 2018 lalu.
Menurutnya, E-KTP itu tidak pernah dikirim ke kelurahan. Karena itu, ribuan E-KTP dalam karung tak terdistribusikan ke warga yang telah merekam datanya.
Baca : Rapat Tertutup Disdukcapil Soal E-KTP Dalam Karung, Ini Alasannya
"Kalau itu barang ada di kelurahan kita distribusikan. Persoalannya kan barang itu ada di kelurahan atau di mana, ini yang mau dicari sumbernya dari mana," kata Dhany di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Desember 2018.
Hari ini Dinas Dukcapil DKI rapat dengan Komisi A DPRD DKI. Rapat membahas temuan e-KTP dalam karung di Jakarta Timur.
Dhany melanjutkan, pihaknya akan menyerahkan E-KTP itu kepada warga yang bersangkutan. Akan tetapi, kelurahan setempat tak kunjung menerima kartu identitas itu dari vendor yang tergabung konsorsium megaproyek E-KTP.
Alhasil, warga yang masih memegang surat keterangan (suket), pengganti sementara e-KTP, berangsur mengadu ke Dinas Dukcapil. Mereka mengeluhkan belum memperoleh fisik e-KTP.
"Setelah melihat itu baru dicetakin E-KTP nya," ujar Dhany. "Asumsinya kalau memang di kelurahan ada, kenapa harus dicetak (lagi), yang lama saja didistribusikan," lanjut dia.
Dhany memaparkan temuan E-KTP dalam karung adalah cetakan massal pada 2011-2013. Waktu itu, Kementerian Dalam Negeri baru saja menjalankan proyek e-KTP.
Simak pula :
RW di Pondok Kopi Sebut E-KTP Dalam Karung Tak Kedaluwarsa
Adapun Kemendagri menunjuk perusahaan konsorsium guna merampungkan pembuatan e-KTP. Salah satu vendor dalam konsorsium itu bertugas mencetak E-KTP.
Sebelumnya, ditemukan ribuan E-KTP dalam karung di sebuah lapangan di Duren Sawit, Sabtu pagi, 8 Desember 2018. Kartu identitas yang sempat dikumpulkan oleh anak-anak sebagai mainan itu adalah milik warga Kelurahan Pondok Kelapa yang dicetak 2011. Total ada 2.153 keping KTP yang sebagian besar rusak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini