Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Dinas LH) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan pihaknya mencatat peningkatan volume sampah Jakarta selama bulan Ramadan 2018 sebesar 4 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Peningkatan tersebut disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat dengan meningkatnya konsumsi pada waktu berbuka puasa dan waktu sahur," kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa, 12 Juni 2018.
Baca: Tempat Sampah Jerman, Anies Baswedan Akui DKI Belajar dari Risma
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Isnawa mengatakan rata-rata volume sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sebelum Ramadan, atau Januari-Mei 2018, sebanyak 7.710 ton per hari. Namun, pada bulan Ramadan terjadi peningkatan volume sampah yang masuk sebesar 289 ton per hari menjadi 7.999 ton.
Menurut dia, sebagian besar jenis sampah yang mengalami peningkatan adalah sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, plastik, serta pembungkus makanan.
Baca: Pulau Pramuka Banyak Lalat, Ini Gagasan Sandiaga Uno
"Keadaan akan berbalik turun saat pra dan pascaLebaran atau H-6 hingga H+6 Lebaran," kata Isnawa. Hal tersebut terjadi lantaran banyak warga yang memilih untuk mudik selama masa libur cuti bersama dan libur Lebaran.
Isnawa memprediksi puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7 hingga H+10 lebaran. Hal itu diakibatkan sebagian besar warga Jakarta akan kembali dari kampung halamannya masing-masing. Setelah itu, penanganan sampah pun akan kembali ke rata-rata timbunan normal.
Baca: Disebut Tak Tahu Proyek Bak Sampah Rp 9,5 M, Sandiaga Bilang Ini
"Tukang gerobak yang sempat mudik juga sudah kembali bertugas. Sehingga, tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah rumah tangga akan mulai dikirim ke tempat penampungan sementara (TPS)," tutur Isnawa.