Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan seluruh fasilitas kesehatan di wilayah DKI Jakarta siap untuk menangani penyakit akibat polusi udara yang memburuk di Ibu Kota beberapa waktu belakangan ini.
"Faskes kita sudah sangat siap melayani masyarakat (menangani penyakit masalah kualitas udara)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Agustus 2023 seperti dilansir dari Antara.
Ani menyebutkan, terdapat 44 Puskesmas Kecamatan, sekitar 196 Puskesmas yang ada di setiap kelurahan, 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 196 rumah sakit yang ada di Jakarta.
"Jadi fasilitas kesehatan ini mampu memberikan pelayanan 24 jam kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar Ani.
Selain itu, Ani meminta masyarakat Jakarta yang memiliki keluhan batuk, pilek ataupun lainnya dapat langsung mengecek kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah mengajak warga membatasi aktivitas di luar ruang agar terhindar dampak polusi udara di Ibu Kota dan wilayah sekitarnya.
"Hindari beraktivitas di luar ruang (outdoors) terutama bagi kelompok rentan," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama.
Kelompok rentan yang dimaksud seperti bayi di bawah lima tahun (balita), ibu hamil, pralansia usia 45-59 tahun dan lansia berusia lebih dari 60 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data perusahaan teknologi kualitas udara, IQAir, menempatkan Jakarta secara konsisten berada di jajaran 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei lalu. Meskipun bukan nomor satu setiap hari dalam daftar kota paling tercemar IQAir, grafik kualitas udara secara historis menunjukkan DKI Jakarta konsisten berada di 10 teratas.
Data terkini, pada Rabu malam, 16 Agustus 2023,US Air Quality Index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat di angka 152. Dalam tiga hari terakhir, DKI Jakarta masuk dalam kategori kondisi tidak sehat.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5. Konsentrasi tersebut 11,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Indeks dari IQAir ini adalah data realtime yang terus berjalan dan bisa naik atau menurun sesuai dengan tingkat kualitas udara di setiap kota.
Pilihan Editor: Polusi Jakarta Tinggi: Kunjungan Penderita ISPA ke Puskesmas Jaksel Naik, Pasien Terbanyak Usia Balita