Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Diperas suami

Yanti melapor ke polisi mengaku sering diperas seorang pria. ia memberi tahu lelaki itu sering berada di lokalisasi wts. ternyata pria itu suaminya. kini suaminya jadi rukun. (ina)

5 Oktober 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN wajah ketakutan, belum lama ini Yanti, 22, melapor ke pos polisi di terminal bis Terboyo, Semarang. Ia mengaku sering diperas seorang pria. Karena takut, ia membiarkan saja uang dan perhiasannya dibawa pergi. Pria pemeras itu mempunyai ciri-ciri: umur 30-an, berbadan tegap, dan jari tengah tangan kanannya buntung. Lelaki itu sering terlihat di sekitar lokalisasi WTS di Banjirkanal. Dengan data yang cukup lengkap itu, polisi bergerak menuju sasaran. Beberapa jam kemudian, lelaki tadi, yang bcrnama Naryo, bisa ditangkap. Ia dibawa ke pos Terboyo dan dikonfrontasikan dengan Yanti, yang sehari-hari menjual sayur-mayur. Yanti membenarkan bahwa pria itulah yang di maksud. Sebaliknya, Naryo malah marah-marah. "Kamu ini bagaimana, sih? Masa suami sendiri dilaporkan ke polisi," serunya. Naryo memang suami Yanti. Ibu satu anak itu sebenarnya tak bermaksud buruk. Selama ini, ia sudah kelewat kesal terhadap Naryo - karena sang suami, yang bekerja sebagai buruh itu, jarang pulang ke rumah. Kalaupun pulang, sudah larut malam. "Dan bau parfumnya itu, Iho. Lain sekali dengan yang ada di rumah," kata Yanti kepada Aries Margono dari TEMPO. Akhirnya, Yanti tahu bahwa suaminya itu sering pergi ke lokalisasi WTS Banjirkanal. Namun, semua nasihat atau teguran Yanti tak pernah digubris. Malah Naryo sering meminta uang untuk bersenang-senang. Ibu yang tinggal di Kanalsari itu jadi gregetan. Ia melapor ke polisi seolah sering diperas oleh seseorang. Pengaduan itu rupanya ada manfaatnya. Naryo kini lebih betah di rumah dan jarang keluar malam. Kalau akan pergi, ia juga selalu meminta izin lebih dulu. "Mas Naryo memang paling takut sama polisi," kata Yanti sambil tertawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus