Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh masyarakat Tanah Abang menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI pada Selasa sore, 7 November 2017.
"Hari ini alhamdulillah saya kedatangan perwakilan masyarakat Tanah Abang dan menerima masukan dari tokoh senior yang aktif memberdayakan masyarakat," kata Sandi.
Para tokoh masyarakat Tanah Abang yang mendatangi Sandi adalah Suparmo, Bang Ucu, dan Taufik. Bang Ucu yang memiliki nama lengkap Muhammad Yusuf Muhi.
Dalam pertemuan itu, Sandi menuturkan, para tokoh tersebut memberikan masukan tentang pola penataan di kawasan Tanah Abang. Kisi-kisinya adalah mereka meminta ada pembinaan terhadap masyarakat setempat dengan pola yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Masyarakat di Tanah Abang menyatakan, PKL hadir di sana karena diperlukan oleh sekitar 300 ribu lebih pengguna transportasi yang lalu lalang. Sehingga, Sandiaga menilai kehadiran PKL ini perlu dibina dalam konsep saling menghargai dan berkesinambungan.
Sebelumnya, Sandiaga menyalahkan PKL liar sebagai biang kesemrawutan Tanah Abang, yang berujung kemacetan parah. Namun belakangan dia meralat pendapatnya. Berdasarkan pengamatan via kamera drone, menurut Sandiaga, PKL liar bukanlah penyebab utama permasalahan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kesemrawutan terjadi karena pembangunan jalan, tumpahnya pejalan kali yang keluar dari Stasiun Tanah Abang, dan banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin, 6 November 2017.
Menurut Sandiaga, para tokoh Tanah Abang tadi sudah mengamati dinamika perkembangan Tanah Abang sejak Gubernur DKI Soerjadi Soedirdja hingga Djarot Saiful Hidayat. Kebijakan Gubernur DKI sebelumnya dianggap tidak berkesinambungan.
"Misal, mereka (pedagang kaki lima) sudah ditata tapi tidak ada kontinuitas jadi akhirnya turun lagi (ke trotoar)," ujar Sandiaga.
Sandiaga pun berharap, masukan-masukan dari tokoh masyarakat juga bisa memperkaya data-data yang sudah dikumpulkan pemerintah untuk memastikan kebijakan penataan Tanah Abang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini