Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ditipu "Calon Pengantin Pria

Saat akad nikah dilaksanakan, mempelai wanita, tina, berang. Calon mempelai pria, mulyadi, tidak datang. yang muncul sejumlah tagihan biaya kenduri yang harus ditanggung Tina.(ina)

18 Juni 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUASANA persiapan kenduri mencapai puncaknya Jumat siang akhir Mei lalu di sebuah rumah di Jalan Pamoyanan, Bandung. Tamu sudah berdatangan. Namun mempelai pria yang ditunggu-tunggu tidak mencogok. Yang datang malah tukang tagih rekening: dari toko bunga, tukang karpet, juru video sampai sopir taksi. Bermula dari terminal Cililitan, Jakarta, April lalu, Tina (bukan nama sebenarnya) terpikat seorang pria. Usia Tina 41, dan mengaku belum menikah. Selama perjalanan Jakarta-Bandung itu ia hanyut oleh si pria yang bernama Dedy Mulyadi. Kawan baru ini mengaku seorang insinyur, yang saat itu sedang punya borongan di Proyek Saguling, Bandung. Juga mengaku putra seorang kolonel. "Orangnya ramah, tampangnya pun boleh," kenang Tina. Sampai-sampai malam sebelum hari pernikahan si calon pengantin pria masih ikut seksi repot di rumah pengantin wanita. "Malam itu dia tidur di lantai, pakai sarung," cerita seorang anggota Hansip setempat. Tapi paginya, ketika pengantin wanita sedang dirias, si insinyur mengirap entah ke mana. Maka kenduri yang sudah disiapkan -- di gedung Kologdam -- bubar begitu saja. Tinggal tuan rumah jadi kelimpungan: sejumlah barang yang dihadiahkan si cowok ternyata harus dibayar pihak cewek. Bahkan ia -- yang gelarnya pun gadungan, setelah dicek ke ITB -- sempat menggaet ratusan ribu rupiah dari ayah Tina. Dan, sampai saat keluarga Tina mengadu ke kantor polisi Cicendo, masih ada satu set kursi pengantin -- yang didatangkan oleh si "insinyur" -- yang tak diketahui siapa pemiliknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus