DHON bukan saja pedagang kaki lima yang berhasil, tapi juga pemuda yang jujur. Ia menjual sabuk kulit, misalnya, di Pasar Johar, Semarang, dengan harga Rp 2.000 sepotong. Padahal, sabuk seperti itu bisa mencapai Rp 10.000 di toko-toko. Mengherankan ? Tentu saja - bagi yang tidak tahu bahwa Dhon itu pencuri. Dengan potongan tubuh yang pendek, jalannya yang pincang, karena kakinya kecil sebelah, dan wajahnya yang biasa, ia tampak tak layak mencuri - kecuali bagi teman-teman dekatnya. Ia memang pemuda yang mungkin tak pernah bohong: mengaku sudah berkali-kali mencuri, dan selalu di Surabaya. Toko NAM adalah salah satu sasarannya. Bak ninja yang bekerja tengah malam, Dhon memanjat tembok Toko NAM, merayapi atap, membuka beberapa genting, dan . . . bleg! - menjatuhkan diri ke dalam gudang. "Hanya satu jam, saya mengambil lebih dari 100 potong barang," tutur Dhon bangga. Sabuk, dompet, arloji, kaca mata, sepatu beserta talinya, itulah - biasanya yang kemudian dijualnya ke Semarang. Pencuri yang lucu cara ngomongnya ini juga mengaku, tiap kali mencuri ia tak lupa mengambil dua botol minyak wangi yang harganya sepuluhan ribu rupiah. "Sebotol untuk pacar saya, penjual minuman di Pasar Johar itu, lho," ujarnya. Sebotol lagi? Untuk calon ibu mertuanya, yang menjual lombok di pasar yang sama. Dhon sedang malang. Selesai operasi di Toko NAM, sekitar pukul 3 pagi, ia menunggu bemo di depan toko itu juga. Meski amat tenang, Dhon dicurigai seorang polisi yang berpakaian preman. "Kamu tadi dari mana, dan mau ke mana?" tanya polisi itu. "Dari mencuri, mau berjualan," jawabnya, tanpa curiga. Pengakuan seperti itulah, ketika diulangi di Pengadilan Surabaya, membuat hakim tunggal Piter Purba tertawa terbahak-bahak. Dhon sendiri ikut tertawa, meski Jaksa menuntutnya delapan bulan penjara. "Kamu ini maling profesional, ya?" gertak Pak Hakim. "Betul, Pak!" Palu diketokkan: tujuh bulan buat Dhon. Kok tidak delapan bulan seperti tuntutan Jaksa? "Pencuri kita ini masih bisa ngomong jujur," ujar Piter Purba, lagi-lagi tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini