Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUMAH Djiauw Kie Siong di Rengasdengklok, Jawa Barat, tiba-tiba kedatangan tamu agung. Para pemuda dengan dibantu serdadu Pembela Tanah Air (Peta) “menculik” Sukarno dan Mohammad Hatta pada 16 Agustus 1945 dan membawa kedua tokoh itu ke rumah Djiauw. Di sanalah mereka mendesak Sukarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, rumah itu digeser sebelum terendam luapan Sungai Citarum. Di akhir hidupnya, sang empunya rumah, yang kerap dipanggil Empek Djiauw oleh cucu-cucunya, hanya meminta pemerintah tak mempersulit urusan kependudukan keluarganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo