Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Djiauw Kie Siong

Suatu Hari dalam Kehidupan Empek Djiauw

14 Agustus 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Djiauw Kie Siong: Suatu Hari dalam Kehidupan Empek Djiauw/ilustrasi: kendra paramita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUMAH Djiauw Kie Siong di Rengasdengklok, Jawa Barat, tiba-tiba kedatangan tamu agung. Para pemuda dengan dibantu serdadu Pembela Tanah Air (Peta) “menculik” Sukarno dan Mohammad Hatta pada 16 Agustus 1945 dan membawa kedua tokoh itu ke rumah Djiauw. Di sanalah mereka mendesak Sukarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, rumah itu digeser sebelum terendam luapan Sungai Citarum. Di akhir hidupnya, sang empunya rumah, yang kerap dipanggil Empek Djiauw oleh cucu-cucunya, hanya meminta pemerintah tak mempersulit urusan kependudukan keluarganya.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus