Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Djogjantique Day, Motor BSA Langka Ini Kerap Disangka Pembawa Peti Mayat

Sebuah motor antik BSA mencuri perhatian di Djogjantique Day di Jogja Expo Center (JEC) Bantul Yogyakarta yang digelar Jumat-Sabtu, 5-6 Agustus 2022.

6 Agustus 2022 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah motor antik mencuri perhatian dalam perhelatan Djogjantique Day di Jogja Expo Center (JEC) Bantul Yogyakarta yang digelar Jumat-Sabtu, 5-6 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Motor jenis BSA ANWB M21 lansiran 1958 itu berwarna merah marun, salah satu sisinya terdapat sebuah sespan atau box berbentuk mirip peti mayat dengan panjang kurang lebih sama dengan tinggi badan manusia Indonesia dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dugaan motor lansiran pabrikan Inggris itu sebagai pengantar jenazah, seolah semakin dikuatkan dengan emblem yang menempel pada sespan berlambang palang merah bertulis Nederlansche Roode Kruis-Mobiele Hullpost atau Stasiun Bantuan Mobile Palang Merah Belanda.

Adapun di sisi lain sespan motor 600 cc itu, juga terdapat emblem besi yang tampak memudar bertulis Holland Zijspon.

"Motor ini memang sering disangka untuk mengantar mayat korban perang di masa lalu, karena bentuk sespan sampingnya mirip peti jenazah dengan bagian ujung seperti sampan perahu," kata Igun, anggota Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta yang membawa motor itu ke even Djogjantique Day.

Padahal, ujar Igun, sejarah motor yang dimiliki anggota MAC Yogyakarta bernama Ali tersebut sebenarnya tak seperti itu.

"Sejarahnya, motor ini sebenarnya kalau sekarang seperti perusahaan asuransi, seperti Jasa Raharja, yang di masa lalu digunakan untuk layanan servis kendaraan keliling," kata Igun yang juga kolektor sejumlah motor antik mulai tahun 1930-1950 itu.

Igun pun menjelaskan, sespan berbentuk peti mati di motor itu bagian dalamnya tersekat tiga bagian utama. Adapun bagian sekat terdepan digunakan untuk menyimpan alat alat seperti pompa, kompresor dan lainnya. 

Sedangan sekat bagian tengah sespan itu dipakai untuk meletakkan peralatan bengkel, sedangkan sekat ruang box paling belakang digunakan untuk bagian meja atau tulis menulis.

Igun menuturkan motor yang bodinya nyaris 90 persen masih orisinil ini awalnya ditemukan di Flores, lalu dibawa ke Surabaya dan akhirnya direstorasi di Yogyakarta. Restorasi yang dilakukan hanya pada bagian cat dan mengganti bagian pengapiannya agar bisa berfungsi normal.

Igun mengaku tak mengetahui persis berapa harga motor itu saat ini. Karena belasan tahun dirinya berkecimpung di dunia motor antik, baru pernah melihat satu jenis BSA ANWB M21 di Indonesia yang masih lengkap dengan sespan berbentuk peti mati itu. 

"Yang saya temui selama ini rata rata sespan bentuk peti matinya sudah tidak ada karena rusak atau hilang, jadi yang utuh seperti ini dan orisinil sespannya lumayan langka," kata dia.
Igun yang menyebut emblem-emblem di motor ini pun masih aslinya.

Di pameran Djogjantique Day, motor antik itu mejeng dan sespannya digunakan sebagai tempat jual beli merchandise bagi pengunjung.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus