Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DKI Klaim Pembangunan 3 Kampung Kota Telah Dimulai

Pemerintah DKI Jakarta menyatakan tiga dari 21 kampung kota yang menjadi program community action plan (CAP) telah mulai berproses pembangunannya.

15 Oktober 2020 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menyatakan tiga dari 21 kampung kota yang menjadi program community action plan (CAP) telah mulai berproses pembangunannya. Tiga kampung yang mulai berproses pembangunannya adalah Kampung Akuarium, Jakarta Utara; Kampung Bukit Duri, Jakarta Selatan; dan Kampung Bayam, Jakarta Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketiganya dalam proses," kata Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman DKI Jakarta Suharti dalam diskusi daring, Kamis, 15 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah DKI, kata dia, mempunyai tiga kebijakan penyediaan perumahan di Ibu Kota. Pertama adalah penataan kampung kota. Kedua, pengelolaan hunian di Jakarta dan terakhir peningkatan akses hunian terjangkau.

Menurut Suharti, rencana pembangunan Kampung Susun Akuarium merupakan langkah besar dan terobosan terbaru pemerintah dalam menyediakan permukiman kepada warga. Nantinya pemerintah bakal membangun kampung yang pernah digusur Basuki Tjahaja Purnama saat menjabat Gubernur DKI pada April 2016 lalu.

"Sekarang di Kampung Akuarium sudah didirikan koperasi untuk nanti mengelolanya," ujarnya. Koperasi yang didirikan nantinya bakal menjadi tempat warga membayar iuran perawatan atau pemeliharaan bangunan. "Mereka tidak mungkin tinggal secara gratis. Sebab ada biaya perawatan dan pemeliharaan. Ini tahun depan ditargetkan selesai."

Suharti menuturkan hunian di DKI memang semakin terbatas. Namun, pemerintah tetap wajib memikirkan penyediaan permukiman untuk seluruh warganya baik miskin maupun yang mampu. Bagi warga miskin pemerintah telah menyiapkan program pembangunan rusun hingga rumah DP nol rupiah.

"Tapi kelompok yang bukan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) perlu juga dicarikan solusinya. Mereka memang cukup kaya dan bisa membeli sendiri. Tapi ada keterbatasan penyediaan huniannya."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus