Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DKI Minta Tol Susun Pelabuhan II Tak Rusak Cagar Budaya Kota Tua

Jalan tol Pelabuhan II ini diperkirakan akan melayang di atas sejumlah situs bersejarah di kawasan Kota Tua.

16 Oktober 2019 | 14.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap pembangunan jalan tol susun Harbour Road atau tol Pelabuhan II tidak mengorbankan bangunan cagar budaya di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Rencananya, jalan layang tersebut bakal dibangun oleh pihak swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Harusnya bangunan cagar budaya tidak boleh (dikorbankan untuk pembangunan tol)," kata Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho di Balai Kota DKI, Selasa, 15 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalan tol susun pelabuhan sepanjang 9,53 kilometer ini akan dibangun PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), yang menggandeng PT Wijaya Karya Persero dan PT Girder Indonesia. Jalan tol ini diperkirakan melayang di atas sejumlah situs bersejarah di kawasan Kota Tua, seperti Gudang Timur dan Museum Bahari.

Menurut Hari, pembangunan tol yang menghubungkan Tanjung Priok-Pluit itu merupakan proyek nasional. Sejauh ini, Pemprov DKI belum mengetahui apakah tiang tol tersebut bakal terpancang di bangunan cagar budaya Kota Tua atau tidak.

Hari berharap adanya penyesuaian desain tol jika sampai mengorbankan bangunan cagar budaya di Kota Tua. "Contohnya nih, misal desainnya pakai model tiang turun di Kota Tua. Berarti dia nanti lebarkan girdernya. Panjangin supaya tidak turun di Kota Tua," kata dia. "Jadi modifikasi desain."

Hari mengatakan baru mengetahui desain secara global pembangunan tol susun pelabuhan tersebut. Namun, dia belum tahu secara detail posisi tiang pancang tol yang bakal dibangun. "Kalau global misalnya panjang tol, dari mana ke mana sudah. Tapi detail tiangnya turun ke mana belum," ujarnya.

Meski begitu, Hari meyakini pembangunan tol tidak sampai mengorbankan bangunan cagar budaya di Kota Tua. Menurut dia, masih ada ruang untuk mengubah desain engineering design tol.

Jadi, kata Hari, jika model awal tiang tol turun di bangunan cagar budaya, nanti bisa diubah. "Setiap waktu ada modifikasi," ujarnya. "Berarti model pondasi diubah dan diperpanjang girdernya jangan turun di situ. Jangan merusak cagar budaya yang sudah dipelihara."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus