Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memugar makam Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah yang merupakan sultan terakhir Aceh dan keluarganya di TPU Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemugaran dikerjakan sejak Oktober 2021. Total ada tujuh makam yang Pemprov DKI perbaiki.
Anies berharap perbaikan makam ini menjadi tradisi demi menjaga para pejuang. "Semoga dengan pemugaran ini bisa menjaga tradisi, melahirkan pejuang-pejuang yang torehan peristiwanya dicatat puluhan tahun, beratus tahun ke depan," kata Anies Baswedan usai berziarah dan meresmikan pemugaran, Senin, 13 Desember 2021, dikutip Antara.
Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah lahir pada 1871. Dia diangkat sebagai sultan Aceh di Masjid Indrapuri pada 1878.
Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah menentang Belanda yang saat itu telah menguasai wilayah Kutaraja. Ia disebut merobek draf damai karena tidak mengakui kekuasaan Belanda.
Akhirnya, Belanda mengasingkan Sultan Muhammad Alaidin Daud Syah dari Aceh pada 1907. Dia meninggal sebagai tawanan Belanda di Batavia (Jakarta) pada 6 Februari 1939 dan dimakamkan di Rawamangun.
Baca juga:
Catatan redaksi: Berita ini mengalami perbaikan pada bagian anggaran yang dikeluarkan. Pemprov DKI menganggarkan Rp 139 juta untuk tujuh makam keluarga Sultan Aceh. Adapun Anggaran Rp 2,1 miliar untuk penataan RTH di empat makam di Jakarta Timur. Kami mohon maaf atas kesalahan ini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.