Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pangsa pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC) Datsun terkikis sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Oktober 2017, kontribusi 2 LCGC Datsun sebesar 4,36 persen terhadap total volume penjualan pabrik ke diler atau wholesales mobil tanpa pajak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak September 2016 pasokan ke diler merek yang berada di bawah naungan PT Nissan Motor Indonesia (NMI) anjlok. Pada bulan itu penjualan ke diler turun 56,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 903 unit. Sejak saat itu penjualan ke diler 2 LCGC Datsun tidak pernah lebih dari 1.150 unit per bulan.
Baca: Penjualan Terus Turun, Datsun Klaim Ini Bagian dari Strategi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini Datsun hanya memliki dua model. Keduanya bermain di segmen LCGC. Satu bersaing dengan LCGC dua barik, yakni Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Suzuki Karimum Wagon R, sedangkan satu lagi bersaing dengan LCGC tiga baris, yaitu Toyota Calya, dan Daihatsu Sigra.
Calya dan Sigra disebut-sebut sebagai penyebab anjloknya penjualan Datsun di Indonesia. Sebelum Calya dan Sigra, Hadir, Datsun masih menguasai 20,86 persen pasar LCGC dalam negeri.
Sebelumnya, Datsun sempat menjanjikan akan segera meluncurkan produk baru untuk mengkerek volume penjualan. Namun hingga menjelang berakhirnya tahun ini, perusahaan belum dapat memastikan kapan varian teranyar tersebut akan diperkenalkan ke publik.
Baca: Datsun Go Matik Sudah Bisa Dipesan, Harga Lebih Mahal Rp 15 Juta
“Kami memang akan mengeluarkan mobil ketiga. Masuk ke LCGC atau tidak belum tahu. Intinya kami tidak pernah bilang kami brand (merek) LCGC,” kata Indriyani, April lalu saat masih menjabat sebagai Head of Datsun Indonesia, sebelum akhirnya dipindahtugaskan ke Datsun Global.
BISNIS.COM