Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
100% Bacaan Pria. Perempuan Dilarang Baca.” Inilah jargon U Magazine, majalah gaya hidup yang diterbitkan Kelompok Tempo.
Mari kita longok U-Mag, majalah yang nyempal dari jalur inti Tempo sebagai rujukan berita politik, ekonomi, dan hukum. Sampul dan 130 halamannya menghadirkan para perempuan cantik aduhai dan lelaki ganteng dengan pose seksi, segar, tapi juga eksperimental. Muara Bagdja, penata gaya, bekerja harmonis dengan Qaris Tajudin (redaktur pelaksana) dan Ijar Karim (fotografer) menciptakan foto-foto yang artistik lagi gurih.
Dewi Sandra, misalnya, tampil dengan dandanan bernada pahit. Ada lebam di mata sang penyanyi, mungkin untuk memicu kesan cantik yang misterius. Kali lain ada Endhita, model, yang rambutnya ditata bak tanduk kuda unicorn. Lalu ada Kaka Slank yang muncul di U-Mag. Sang rocker, yang biasanya kerempeng lantaran narkoba, dipotret telanjang dada dan, olala, perutnya rata ala six-pack. Apa daya, jadilah para perempuan ”terpaksa” melanggar larangan editor: membaca U-Mag dan memelototi serangkaian tato keren di dada Kaka.
Memasuki tahun keempat penerbitannya, U-Mag menegaskan posisinya sebagai majalah yang menyasar kaum Adam. Bergeser dari posisi awal yang menganut genre unisex, bacaan untuk kalangan urban profesional, muda, pintar, dan lintas gender. ”Kami memutuskan berfokus pada gaya hidup pria karena wilayah ini, berbeda dengan majalah gaya hidup perempuan, belum banyak digarap orang,” ucap Hermien Y. Kleden, yang sejak Mei 2010 menjadi Pemimpin Redaksi U- Mag.
Pertama kali terbit pada Desember 2007, U-Mag bermula dari proyek kerja sama antara Tempo dan sebuah bank. Kerja sama itu berhenti pada tahun kedua, tapi U- Mag terus berjalan konsisten. Pembenahan di sana-sini terus dilakukan.
Logo ”U” di pojok kiri berganti lebih dinamis. Tagline ”New Life Challenge” berubah menjadi ”Hidup Gaya Pria”. Gambar sampul, foto-foto, dan artikel di dalamnya lebih sensual dan mencirikan majalah lelaki.
Tentu saja U-Mag tak mau hanya memanjakan mata. Muatan intelektualitas kudu dijaga. Menu dilengkapi dengan berbagai rubrik bermutu, tapi tetap ringan dan menghibur, termasuk rubrik Wawancara yang bernas. Ada tokoh-tokoh semisal George Soros, Handry Satriago (Presiden General Electric Indonesia), Wishnu Wardhana (Wakil Presiden Direktur Indika Energy), mantan aktor—dan politikus—Adjie Massaid, serta legenda musik Indonesia, Iwan Fals.
Sejak awal penerbitannya, U-Mag didukung oleh jaringan penulis yang mumpuni, mulai ibu rumah tangga, pemilik toko anggur, pelancong, sampai sosialita yang gila belanja. ”Kontributor sangat membantu karena tim kami sangat kecil,” ujar Qaris Tajudin. Melalui jaringan penulis, awak redaksi—yang semuanya ”pinjaman” dari majalah Tempo dan Koran Tempo—juga belajar memahami perkembangan budaya kaum urban. Maklum, melahirkan sebuah majalah gaya hidup bagi redaksi Tempo adalah sebuah tantangan.
Bagi Kelompok Tempo, U-Mag adalah majalah pertama yang bermain di luar jalur utama: politik, ekonomi, dan hukum. ”Tantangan terbesar adalah bagaimana kita buat produk yang benar-benar keluar dari mainstream berita, dan membuat sebuah majalah yang betul-betul gaya hidup,” Hermien menjelaskan. Kru redaksi U-Mag yang cukup ramping: Evieta Fadjar Pusporini, Andari Karina Anom, Andree Priyanto, dan Diah Ayu Candraningrum, pun terus-menerus belajar, termasuk mencuri ilmu dari Esquire, GQ, dan Vanity Fair.
Di saat U-Mag terus berbenah, hadir saudara muda: Travelounge-On Time, sebuah majalah hasil kerja sama Tempo dengan PT Angkasa Pura II, Bandar Udara Soekarno-Hatta. Produk ini adalah pengembangan dari majalah On Time yang diterbitkan PT Angkasa Pura II. Tempo menawarkan kerja sama membuat majalah bandara dengan tampilan yang lebih menarik, baik dari segi materi tulisan, konsep, maupun desain. ”Tempo memiliki orang-orang yang kompeten menggarap tulisan perjalanan dan pariwisata,” ujar S. Malela Mahargasarie, Pemimpin Redaksi Travelounge.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo