Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Duit Perlu, Sopan Santun...

Di kalangan pengemudi mobil umum dan kusir bendi di sumatera barat berlaku adat, mereka tak bakal menggubris calon penumpang yang menyetop pakai tangan kiri. (ina)

15 Oktober 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUIT perlu, sopan santun jangan diabaikan. Paling tidak ini berlaku di kalangan pengemudi mobil umum dan kusir bendi di Sumatera Barat. Meski sehari-hari lalu-lalang di jalan raya mencari uang, mereka tak bakal menggubris calon penumpang yang menyetop pakai tangan kiri. Seorang pemuda, yang lama merantau, baru-baru ini pulang ke Padang. Di tepi jalan dia berdiri menyetop bis jurusan Pariaman. Sempat dua jam tak satu pun bis antarkota itu yang mengacuhkannya, padahal tempat duduk banyak yang kosong. Si pemuda baru sadar ketika kawannya metngingatkan: di sini tak bisa pakai tangan kiri memanggil mobil. "ltu namanya kurang beradat," komentar seorang sopir bis. Memandang tangan kiri bagai 'anak tiri' ternyata masih menjadi tradisi di Sumatera Barat. Di zaman Belanda dulu para kondektur kereta api di daerah ini juga dilatih memegang gunting karcis dengan tangan kiri, agar tangan kanan bisa berurusan dengan para penumpang. Tapi bila masih ada penumpang menggunakan tangan kiri, "biasanya kami amati dulu, apa tangan kanannya berisi sesuatu, atau dia memang bukan orang Minang," kata Nasrul, 29 tahun, kondektur yang mengaku sejak sepuluh tahun lalu menerima pelajaran itu dari seniornya. Sementara itu, para supir oplet dan bis kota di Padang sering nyeletuk bila digamit dengan tangan kiri, "Manga jo tangan kida bana mimbau urang. Ongkosnyo indak ka labiah juo ..." Artinya: kenapa harus pakai tangan kiri memanggil orang, bayarnya juga tak lebih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus