Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan secara emosional maupun psikologi memegang peranan penting untuk membantu kesuksesan seorang ibu dalam memberikan ASI (air susu ibu) eksklusif kepada buah hatinya. Dukungan tersebut tidak hanya dari keluarga, tetapi juga bisa datang dari berbagai pihak, termasuk dari lingkungan, dan sesama ibu yang memiliki pengalaman yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan berbagi pengalaman, maka ibu akan mendapatkan berbagai solusi praktis dan emosional yang akan membantunya dalam menghadapi setiap kondisi selama masa menyusui. Berdasarkan survei yang diselenggarakan Anmum pada 2017 lalu, banyak para wanita yang mengalami perubahan dan tantangan terutama saat pertama menjadi ibu. Misalnya stres, tertekan, dan berbagai masalah isu kesehatan selalu menyusui. Hal ini menyebabkan ibu gelisah sehingga butuh dukungan dari orang terdekat.
Di Indonesia angka pemberian ASI eksklusif tergolong masih rendah dibandingkan sejumlah ibu yang menyusui. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017 mencatat ASI eksklusif di Indonesia hanya sekitar 35 persen, di bawah rekomendasi WHO sebesar 50 persen.
Artikel lain:
Posisi Menyusui dan Pelekatan yang Benar Mencegah Payudara Lecet
Jangan Menyusui sambil Main Ponsel, Ini Kata Dokter
Penyanyi Rinni Wulandari, yang memiliki bayi berusia 5 bulan ini mengatakan dalam proses menyusui banyak tantangan yang harus dilalui, sehingga dukungan orang-orang sekitar menjadi penting untuk memacu terpenuhinya kebutuhan ASI eksklusif kepada anak. “Semua ibu membutuhkan banyak dukungan emosional selama perjalanan keibuannya untuk dapat menajlankan peran mereka sebagai ibu sebaik mungkin. Dan saya yakin #MumtoMum dapat memberi dampak positif bagi semua ibu,” tuturnya.