Dunia Berkata…

Tak ada yang membantah tentang kekejian tragedi Selasa Hitam itu. Hampir seluruh dunia mengutuknya. Namun, persoalan rencana penyerbuan militer AS masih menjadi persoalan. Masalah yang terbesar: musuh mereka masih tak berwajah. Meski nama Osama bin Ladin sudah dinyatakan sebagai tersangka utama, banyak pemerintah menuntut pembuktian yang jauh lebih sahih daripada dugaan belaka. Negara anggota NATO, untuk pertama kalinya dalam sejarah, menyetujui artikel mutual defense yang berisi "serangan untuk satu anggota berarti serangan bagi semuanya". Berikut adalah sikap dunia tentang peristiwa World Trade Center dan rencana serangan koalisi militer dalam menghadapi terorisme. Ign. Haryanto (Reuters dan Yahoo news).

---

Prancis Menjanjikan bantuan, tapi menyatakan bahwa aksi militer hanya satu kemungkinan yang bisa dilakukan. Jerman Akan berpartisipasi dalam serangan militer. Swedia Negara ini tidak ikut NATO dan sedang mempertimbangkan sikap netralnya. Rusia Simpati dengan AS, menawarkan bantuan intelijen. Inggris Berdiri di belakang AS. Belgia Hendak mengirimkan pasukan. Spanyol Menawarkan penggunaan pangkalan udara. Italia Hendak mengirimkan pasukan. Aljazair Memberikan daftar 350 orang Islam militan yang mungkin berkait dengan Osama bin Ladin. Liberia Melarang penjualan poster Osama bin Ladin, dan menutup radio yang menyiarkan acara anti-AS. Libya Muammar Qadhafi mengingatkan AS untuk introspeksi, mengapa AS diserang teroris. AS memiliki hak untuk membalas, tapi apakah itu akan menghentikan terorisme? Bila menyerbu Afghanistan, AS bakal kehilangan 20 ribu warganya. Mesir Mubarak mengatakan terlalu dini untuk membuat koalisi antiteroris. AS harus berpikir kembali tentang soal ini karena akan merugikan penduduk sipil. Turki Menyatakan simpati kepada AS, memperkuat pengamanan terhadap kepentingan AS di Turki. Israel Akan memberi bantuan intelijen penuh, tidak akan membantu AS untuk merekrut bantuan dari negara-negara Arab. Palestina Arafat menganjurkan negara-negara Arab untuk mendukung koalisi. Jepang Menyatakan loyal kepada AS tapi tetap berpegang pada netralitas yang dilansir sejak akhir Perang Dunia II. Cina Siap bergabung dengan koalisi, tapi lebih setuju dengan penyelesaian damai. Kanada Menjanjikan bantuan tapi belum memutuskan ikut dalam operasi militer. Filipina Mendukung AS sepenuhnya, termasuk penggunaan pangkalan laut dan udara. Thailand Mendukung koalisi antiteroris tapi tidak ingin mengerahkan tentara untuk AS. Kolumbia Mendukung operasi militer AS. Meksiko Memberikan bantuan darah dan hotline untuk korban terorisme, tapi mengingatkan bahwa isu imigran juga penting untuk diperhatikan AS sekarang ini. Argentina Akan mendukung pasukan yang dibentuk oleh PBB. Cile Akan mendukung operasi militer AS. Malaysia Tidak menyetujui segala tindakan yang gegabah dan terburu-buru. Indonesia Mengutuk penyerangan WTC, tapi mengingatkan AS agar tidak menuduh Islam. India Menawarkan bantuan intelijen dan fasilitas lainnya. Pakistan Meminta Afghanistan agar menyerahkan Osama bin Ladin, memberi izin untuk penggunaan fasilitas militer bagi AS. Kuwait Menawarkan seluruh bantuan yang bisa diberikan kepada AS. Iran Presiden Khatami mengecam serangan ke WTC. Irak Target sasaran AS setelah Afghanistan. Menuduh bahwa serangan dilakukan oleh pembangkang dari AS sendiri. Mengecam negara Arab yang mendukung AS. Arab Saudi Mengkritik penyerangan ke WTC. Suriah Menyatakan dukungan kuat kepada AS. Yordania Akan ikut dalam koalisi antiteroris.