Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stretch mark, garis pudar atau berpigmen pada kulit, sering muncul di masa pertumbuhan remaja atau selama kehamilan. Tanda ini normal. Sekitar 80 persen orang Amerika Serikat memiliki garis ini pada kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Garis-garis halus pada kulit ini terbentuk akibat pecahnya kolagen dan elastin di dermis, di bawah lapisan sel kulit dan membentuk bekas luka. Saat area tersebut sembuh, muncullah stretch mark.
Setiap orang memiliki keputusan yang berbeda untuk stretch mark yang dimiliki, ada yang nyaman dengannya tapi ada pula yang ingin menghilangkannya. Salah satu solusi murah yang sering dipilih adalah menggunakan krim.
Tapi perlu diketahui, tanda ini tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Morgan Rabach, dermatologis dan salah satu pendiri LM Medical NYC di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa tidaka da bukti ilmiah bahwa krim ini bekerja untuk menghilangkannya. Dia juga mengatakan tidak ada cara efektif untuk menghindari stretch mark, apalagi bagi orang yang memiliki kecenderungan genetik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, beberapa langkah pencegahan dapat membantu. “Tidak ada satu cara untuk menghilangkan stretch mark secara permanen dan sepenuhnya, tetapi kami memiliki berbagai perawatan berbeda yang dapat membuatnya terlihat lebih baik,” kata Rabach.
Jadi, meski tidak bisa menghilangkan stretch mark sepenuhnya, mencoba pencegahan dengan krim bisa dilakukan. Berikut tipsnya.
1. Pilih bahan yang tepat
Untuk memudarkan stretch mark yang ada, Rabach mengatakan agar memprioritaskan salah satu dari tiga bahan ini, yakni retinol resep (yang memperkuat kulit), silikon (yang menghaluskan bekas luka), atau asam hialuronat (yang menggumpalkan garis). Bahan ini memiliki data paling banyak dapat memperbaiki atau mengurangi munculnya stretch mark.
2. Usahan penggunaan biasa
Lihatlah petunjuk pemakaiannya pada kemasan produk, tetapi semakin sering menggunakannya (terutama untuk pencegahan), kulit makin lembut dan elastis. Hadley King, pakar kulit dan kelamin, menyarankan agar memijat area kulit yang memiliki strech mark juga. “Penelitian telah menunjukkan bahwa meluangkan waktu untuk memijat produk ke dalam kulit dapat membuatnya lebih efektif, jadi pastikan untuk mengingat pijatan!"
3. Pahami yang ingin dicapai
Satu stretch mark bukan belum tentu bisa mengatasi masalah semua orang. Ada yang diformulasikan secara khusus agar aman bagi orang yang sedang hamil atau menyusui. Sebagian bekerja paling baik pada stretch mark baru, dan yang lain lebih baik untuk bekas luka lama. Ada yang bisa gunakan di mana saja, sedangkan beberapa sangat baik untuk bagian tubuh tertentu, seperti perut. Jadi, belilah krim yang sesuai dengan kebutuhan.
Krim biasanya memeberikan solusi sementara. Jika ingin hasilnya lebih tahan lama, King menyarankan melakukan beberapa terapi seperti terapi laser, mikrodermabrasi, dan microneedling. Terapi laser merangsang kolagen dan elastin menggunakan panjang gelombang cahaya tertentu, mikrodermabrasi mengelupas lapisan luar kulit dengan lembut untuk merangsang produksi kolagen, dan microneedling menggunakan jarum mikro (duh) untuk membuat kulit memproduksi lebih banyak kolagen. Perlu beberapa sesi perawatan agar hasilnya terlihat.
Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Stretch Mark dengan Selulit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.