Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAMA Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Menjelang Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari 2023, Erick makin banyak terlibat dalam kegiatan sepak bola. Sejumlah pengurus klub pun mulai menyatakan dukungan terhadap bos Mahaka Group itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Erick mulai populer di kalangan football family setelah ia menemui Presiden Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola (FIFA) Gianni Infantino empat hari seusai tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dukungan untuk Erick muncul lewat media sosial. Erick juga didapuk menjemput Gianni Infantino saat berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober di Jakarta dan 15 November lalu di Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara tertulis dengan Tempo pada Senin, 28 November lalu, Erick menceritakan awal kedekatannya dengan Gianni Infantino dan peluang maju menjadi Ketua Umum PSSI.
Bagaimana Anda bisa bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Qatar?
Saat peristiwa Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober, saya sedang kunjungan kerja ke Inggris. Saya memang merencanakan berkunjung ke Jenewa, Swiss, untuk bertemu dengan International Olympic Committee dan FIFA di Doha, Qatar, yang tengah bersiap menggelar Piala Dunia 2022. Tujuannya, menyampaikan undangan dari Presiden Jokowi untuk menghadiri KTT G20 di Bali.
Mengapa Anda yang menemui Presiden FIFA, bukan Menteri Pemuda dan Olahraga atau Ketua Umum PSSI?
Saya dua kali diberi amanah oleh Presiden Jokowi untuk bertemu dengan FIFA. Pertama tahun 2015 saat saya belum menjadi Menteri BUMN dan kemarin setelah musibah. Tak ada niat saya menonjolkan diri. Ini merupakan ekspresi gotong-royong saat bangsa mengalami musibah.
Pertemuan itu membicarakan tragedi Kanjuruhan?
Karena ada peristiwa Kanjuruhan di tanggal 1 Oktober, maka sekalian saja kami membahasnya. Kami berdua sama-sama menyesalkan mengapa sepak bola yang seharusnya menghibur dan menyenangkan berakhir menyedihkan.
Baca: Kelalaian Polisi Mengantisipasi Tragedi Kanjuruhan
Anda melobi Presiden FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi atas tragedi Kanjuruhan?
Saat bertemu dengan Gianni dalam suasana penuh empati, saya mencoba meyakinkan FIFA untuk tidak menghukum Indonesia. Dalam konteks saat ini, hukuman bukan jalan keluar terbaik karena belum tentu mengubah keadaan di masa depan. Saya mendorong FIFA agar menjadi bagian reformasi persepakbolaan Indonesia. Diskusi selanjutnya lebih mengarah pada reformasi serta keterlibatan FIFA.
Presiden Joko Widodo menitipkan pesan khusus untuk Gianni Infantino?
Pesan khusus Presiden kepada FIFA lebih ditekankan pada keterlibatan dan dukungan meningkatkan sepak bola Indonesia di segala sektor. Terus terang pertemuan FIFA dengan Presiden Joko Widodo merupakan sejarah sekaligus sinyal kuat atas dukungan FIFA untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20, Mei 2023. Gianni paham sepak bola adalah olahraga rakyat yang paling populer di Indonesia. Dia berharap, saat Piala Dunia U-20 digelar, sepak bola kita sudah lebih profesional, stadion juga sudah standar internasional, dan suporter makin dewasa.
Anda dua kali menjemput langsung Gianni Infantino di bandar udara. Apakah pemerintah memberi perlakuan istimewa kepada FIFA?
Penjemputan Gianni itu arahan Presiden. Saya dekat dengan Gianni sejak 2015. Saat itu saya masih menjabat Presiden Inter Milan dan Gianni menjadi Sekjen UEFA sehingga kami sering bertemu. Dia orang Italia dan juga seorang Interisti.
Anda disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum PSSI. Apa tanggapan Anda?
Saya apresiasi untuk segala bentuk dukungan, entah dari survei entah tanggapan di media sosial, dan lainnya. Namun jika melihat posisi hari ini, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai Menteri BUMN untuk terus melakukan transformasi, saat ini saya berfokus pada tugas yang ada.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo