Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Gara-gara korset

Taman ria medan rugi rp 80 juta pertahun. manajemennya, sinyo, 40, melancarkan razia. ternyata sejumlah karyawan wanita yang berbuat. mereka menyembunyikan barang-barang di dalam korset.(ina)

21 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEDAN memang meriah. Ini satu lagi cerita dari ibukota provinsi Sumatera Utara itu. Sejak sepuluh tahun ini di Jl. Gatot Subroto ada taman hiburan. Taman Ria Medan namanya. Diurus PT Marati Sakti, usaha ini proyek PMA (Hongkong) dengan masa kontrak 30 tahun. Meski tiap malam pengunjung ramai, tiga tahun belakangan ini, "kami rugi Rp 80 juta per tahun," kata manajernya, Sinyo Sujarkasih, 40 tahun. Ayah empat anak itu bertugas di sana baru setahun lebih. Sebelumnya ia pernah mengelola Taman Remaja Surabaya, kemudian Taman Hiburan Diponegoro, Semarang. Kini nasib Taman Ria Medan ada di tangannya, hingga menghadapi kebocoran itu Sinyo membuat gebrakan. Itu dimulainya awal tahun ini. Dengan mengerahkan petugas wanita, razia dilancarkan. Banyak pekerjanya --terutama wanita -- yang tertangkap tangan. Ada yang mengantungi susu kental sampai 7 kaleng di dalam korsetnya. Ada yang mengempit karcis tanda masuk dan sejumlah koin di selangkangan. "Bayangkan. Kalau Rp 20 ribu saja semalam, setahun berapa," Sinyo bercerita kepada anggota DPRD Medan yang meninjau ke sana pertengahan April. Kunjungan wakil rakyat setempat itu memang ada kaitan dengan langkah Sinyo. Rupanya sejumlah pekerjanya telah melayangkan pengaduan ke luar, yang antara lain menyatakan keresahan. Bahkan sampai ke koran pun surat itu dikirimkan. Sinyo buru-buru menemui pimpinan Depnaker di Medan maupun pihak FBSI. "Pilihan kami adalah: bangkrut atau melakukan penertiban," katanya. Karena itu sejak Februari lalu sudah diberlakukan larangan: karyawan wanita yang jumlahnya sekitar 70 orang itu -- yang gajinya sekitar Rp 30 ribu sebulan -- tak dibenarkan mengenakan korset lagi. Pakai BH? "Ha-ha-ha . . ," Sinyo tertawa, "tentu saja boleh."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus