Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bebek Itu Bikin Mandul

Beberapa ahli andrologi, berpendapat bahwa uap panas menjadi faktor kemandulan. uap panas sepeda motor menambah deretan penyebab kemandulan. (ksh)

21 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UAP panas sepeda motor ternyata menambah deretan penyebab kemandulan di kalangan pria maupun wanita. Terutama sepeda motor bebek yang mesinnya terletak persis di depan selangkangan kaki pengemudi. Untuk mencegahnya pabrik pembuatnya memang memasang kep (perisai angin) pada kendaraan roda dua itu. Tapi para pemakainya, terutama kaum muda, banyak melepas kep itu agar laju kendaraan itu bisa lebih cepat. Karena tanpa kep itulah, maka kemandulan lebih mungkin mengenai si pemakainya. Itu pendapat dr. Shlihuddin Jalal lanjung, 40 tahun, ahli biologi di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogya. Tanjung, yang kaanya mendasarkan pendapatnya pada sebuah buku, juga menyebut uap-uap panas dan ruang mandi sauna, mesin mobd, dapur restoran, mesin pabrik, dan banyak lagi, sebagai sumber kemandulan. "Kalau suhu optimal terlampaui, terjadilah kegagalan pembentukan sperma," kata Tanjung. Suhu tubuh tiap orang memang berlainan dalam batas pembentukan sperma -- yang lazim disebut biological limit value (blv). "Bagi yang blv-nya peka, terkena panas sedikit saja, kontan mandul," tambah Tanjung. Bagi ahli andrologi (studi tentang kejantanan, terutama tentang organ pria), pendapat Tanjung itu ternyata bukan hal baru. Ahli Andrologi dari Surabaya, dr. Arief Adimulya mengatakan bahwa sopir, masinis kereta api, juru masak, "memang orang-orang yang potensial mandul," ujar Arief. Termasuk juga para pengendara sepeda motor bebek. Untuk tidak membuat panik orang awam tentang pendapat Tanjung ini, Arief menyebutkan juga beberapa sebab kemandulan, di luar sebab teknis biologis. "Selain karena panas," kata Arief, "obat-obatan juga bisa menjadikan seseorang steril." Misalnya, obat-obatan yang mengandung kimia, antibiotika yang berlebihan, obat hormon yang penggunaannya tidak tepat, dan bisa juga karena gangguan seksual, misalnya, disebabkan penyakit kelamin. Kemandulan karena panas ini hanya terjadi pada kaum laki-laki. Tapi menurut dr. Sudraji Sumapraja, 48 tahun, ahli andrologi dan kini mengepalai Sub Bagian Reproduksi Manusia Bagian Kebidanan & Kandungan RSCM Jakarta, kemandulan akibat panas bersifat reversible. Artinya pembuatan sperma akan pulih kembali setelah 3 bulan. "Yang penting," kata Sudraji yang tesisnya berjudul Beberapa Penelitian Klinik Pasangan Infertil (1980) "seberapa lama dan seringnya seseorang menerima panas." Sebaiknya perbedaan suhu antara buah zakar (scrotum) dan suhu tubuh lainnya berselisih sekitar 2-3øC. Jadi bisa diduga, kalau manusia sehat bersuhu sekitar 35-37øC. Menurut pengalaman Sudraji, pasangan mandul karena selisih suhu tubuh dan buah zakar sangat berbeda, berkisar 30-40% bisa ditolong. "Ada di antaranya yang mandul karena efek placebo," kata Sudraji, "meskipun tidak diobati, pasangan ini bisa sembuh sendiri." Diceritakannya tentang pasien yang tidak bisa punya anak di Indonesia, tetapi ketika tinggal di negeri dingin, sang istri bisa hamil. "Ini kalau memang keduanya tidak ada kelainan yang menghambat kehamilan," tambahnya. Dr. Koentjoro Soehadi dari Surabaya yang kini sedang mendalami andrologi kepada harian Jawa Post juga menyebutkan suhu badan yang memuncak bisa mengakibatkan kemandulan yang reversible pada pria. Testis yang merupakan pabrik sperma sensitif sekali terhadap panas. "Itulah sebabnya," kata Koentjoro, "Tuhan meletakkannya menggelantung." Sementara wanita, karena alat kelaminnya berada dalam perut, kemungkinan kemandulan karena panas boleh dikatakan tidak ada. Kemandulan temporer bagi pria karena panas, menurut Sudraji bisa juga terjadi pada mereka yang memakai celana ketat (seperti blue jeans). "Karena scrotum bersinggungan terus dengan tubuh," kata Sudraji, "sementara ventilasi pengatur suhu tidak ada." Tampaknya mereka yang gemar berkain sarung tergolong orang yang subur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus