Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hampir Sepekan, 2.739 Rumah Warga Kampung Dadap Terendam Banjir Rob

Banjir rob sudah sepekan melanda perkampungan nelayan di Kelurahan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang

10 November 2021 | 21.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi banjir rob menggenangi permukiman. TEMPO/Ilham Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Sudah enam hari ini, banjir rob melanda perkampungan nelayan di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Banjir rob merendam 2.739 rumah di lima rukun warga dan sembilan RT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Warga masih di rumah masing-masing," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, Rabu 10 November 2021.

 

Menurut Munir, banjir rob yang melanda perkampungan nelayan ini sejak Jumat 5 November pekan lalu. "Saat ini kami dari BPBD tetap memantau perkembangan banjir tersebut melalui pos damkar Kosambi berserta kecamatan Kosambi," katanya.

 

Munir mengatakan banjir rob terjadi setiap tahun di bulan purnama. Rob akan naik pada jam 4 subuh dan akan surut pada jam 4 sore. "Setiap hari selalu begtu saat musim air pasang seperti sekarang ini," ucap dia.

 

Munir mengatakan, dari lima RW yang terdampak Rob, ada tiga yang terdampak paling parah, yakni di RW 01, 02 dan 03. Total korban terdampak saat ini 2.736 keluarga.

 

Menurut Munir, tingginya air laut di wilayah RW 01, 02 dan 3 itu karena  berhadapan langsung dengan laut dan di ujung RW 02 dan 03 posisinya di pinggir sungai yang menuju laut. 

 

Pelaksana tugas camat Kosambi CR Inton mengatakan Pemerintah Kabupaten Tangerang terus memonitor banjir rob yang melanda ratusan rumah di kampung Dadap. "Memonitor apa yang dibutuhkan masyarakat dan Bupati juga meminta kami untuk siaga dapur umum," kata Inton saat dihubungi Tempo, Rabu 10 November 2021.

 

Hanya saja, kata Inton, sampai saat ini warga Dadap belum menyampaikan permintaan bantuan karena banjir rob masih bisa diatasi. Selain air rob tidak terlalu tinggi, warga juga sudah terbiasa dengan luapan air laut itu. "Sudah menjadi langganan (banjir rob), warga juga tidak mau dievakuasi."

Inton mengatakan ketinggian air rob di kampung Dadap juga masih turun naik. "Kemarin jam 12 siang air kembali tinggi, tapi pukul 15 sudah kembali surut," kata Inton.

 

JONIANSYAH HARDJONO

Baca juga:

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus