Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek jembatan reklamasi yang menghubungkan Dadap, Kabupaten Tangerang-Pulau D reklamasi telah rampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, jembatan sepanjang 500 meter itu dalam tahap uji coba terbatas. "Uji coba terbatas," ujar Eman Sulaeman, Manager Pembebasan Lahan PT Kukuh Mandiri Lestari, anak perusahaan Agung Sedayu yang membangun jembatan tersebut saat ditemui Tempo di lokasi, Kamis 5 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Eman, proses konstruksi jembatan yang berjalan sekitar dua tahun itu telah rampung sejak September lalu. Meski pembangunan telah rampung, kata Eman, tidak serta merta jembatan bisa dioperasikan karena harus melalui rangkaian uji coba, kelayakan hingga mendapatkan ijin operasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut dia, uji coba terbatas dilakukan dengan membatasi kendaraan yang masuk. "Hanya untuk kepentingan tertentu saja. Kendaraan yang masuk bisa roda empat, roda dua dan harus ijin dulu."
Jembatan reklamasi membentang dari Dadap -Pulau D reklamasi Jakarta Utara akan menjadi akses baru dari Banten ke Ibu Kota dan sebaliknya.
Berdasarkan pengamatan Tempo, jembatan yang berdiri megah membelah pesisir Dadap itu telah dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat atau kendaraan pribadi. Kendaraan dari arah Tangerang masuk melalui Dadap dan tersambung ke Pulau D. Begitu juga arah sebaliknya. Badan jembatan yang lebarnya 26 meter terbagi dalam 8 lajur. 4 lajur arah Jakarta dan 4 lajur arah Tangerang.
Sayangnya untuk bisa melintasi jembatan ini hanya kendaraan tertentu saja yang dijinkan.
Pembangunan jembatan reklamasi ini sempat mendapat protes dari para nelayan Kampung Baru Dadap, Kosambi, Tangerang. Mereka menyatakan kesulitan pulang melaut karena proyek jembatan tersebut.
Biasanya mereka pulang dari melaut sekitar pukul 17.00, namun jam itu adalah waktu paling berat untuk melintas di Muara Dadap.
Muara Dadap merupakan pintu gerbang perahu nelayan untuk melaut dan pulang ke rumah mereka.
"Aktivitas pembangunan jembatan reklamasi persis di Muara Dadap ini membuat pintu masuk keluar perahu menyempit dan dangkal," ujar Cecep Subagio, nelayan Kampung Baru Dadap kepada Tempo, Kamis 7 Maret 2018.