Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Harga tanah dan tukang becak

Harga tanah di banjarmasin meningkat terus, tapi tetap laku. hal ini menyebabkan dandim 1007/banjarmasin ibrahim saleh kecewa karena sulit mencari tanah untuk membuat rumah lagi bagi tukang beca.(kt)

18 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARGA tanah juga sudah mulai membengkak di Banjarmasin. Ini terjadi semenjak perusahaan-perusahaan real estate dan pengkaplingan tanah tumbuh subur di kota ini. Di kawasan Jalan Mawar misalnya per-MÿFD tanah sudah berharga Rp 10.000. Sedangkan di sekitar Jalan Achmad Yani menuju arah luar kota, harga bergerak antara Rp 6.000 sampai Rp 7.500 perMÿFD. Walau demikian, kapling-kapling yang ditawarkan para pengusaha di bidang tanah, laku dengan keras pula. Lian Sitanggang, seorang pengusaha di bidang ini menuturkan, bahwa akhir tahun lalu dalam waktu 2 bulan sebanyak 205 buah kaplingnya di Jalan Veteran habis diperebutkan pembeli. Begitu juga sebanyak 200 kapling baru yang disediakan Sitanggang hampir seluruhnya babis terjual sampai akhir bulan lalu. Menurut Sitanggang yang baru beberapa tahun menetap di Banjarmasin itu, setiap kapling (berukuran 10 x 20 meter) laku dijual kontan Rp 200.000. "Jika dicicil Rp 350.000," tambahnya. Bisnis Sitanggang tentu bukan satusatunya. Peminat yang cukup banyak itu selalu menarik penanam modal baru untuk berusaha pula di bidang ini. Tapi di balik usaha yang sedang mendatangkan untung banyak ini, adalah kekecewaan yang dirasakan Komandan Kodim Dandim) 1007/Banjarmasin, Letkol Ibrahim Saleh. Mengapa? "Rencana saya untuk melanjutkan pembuatan rumah bagi abang-abang beca tak mustahil akan macet karena sulit mencari tanah yang murah," katanya. 1.000 Hari Dan memang, dalam Operasi Bhakti Kodam X/Lambung Mangkurat yang dilaksanakan Kodim 1007, beberapa waktu lalu di Jalan Gerilya Banjarmasin, telah herhasil didirikan 24 buah rumah untuk para penarik beca Rumah berukuran masing-masing 6 x 41 itu sudah ditempati. Tubuh rumah terdiri dari kerangka, kayu ulin, atap sirap, lantai dan dinding papan. "Harganya Rp 200.000 termasuk tanah," tutur Ibrahim Saleh. Rumah-rumah itu ditempati tanpa membayar uang muka, langsung dengan uang cicilan sebanyak Rp 200 setiap hari. Dan harus lunas dalam waktu 1000 hari. Yayasan Usaha Karyawan Beca (Yukaba) yang berkantor di samping kantor Kodim bertugas menerima uang setoran itu dan meneruskannya ke kas Kodim . Menurut rencana Letkol Ibrahim Saleh pembuatan rumah-rumah serupa itu akan dilanjutkan terus sehingga semua penarik beca di Kota Banjarmasin memiliki tempat tetap untuk hari tua mereka Tapi apa boleh buat. Harga tanah sudah terlanjur melangit. Padahal pihak Kodim merasa tak mampu mengimbangi harga itu dengan modalnya. Rumah-rumah tadi saja dibangun dengan biaya Rp 185.000 setiap rurnah, termasuk harga tanah Rp 50.000. Tapi dengan keuntungan yang hanya Rp 15.000 selama 1000 hari, lancarkah abang-abang beca itu mencicil? "Ternyata mereka tiak disiplin menyetor," jawab Ibrahim. "Bu kan tidak disiplin, uang yang harus disetor memang tidak ada," jawab seorang pengemudi beca penghuni perumahan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus