Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hati-hati, Sekolah Bisa Jadi Tempat Penyebaran Kudis

Waspadai bila buah hati Anda menderita gatal-gatal. Bisa jadi itu penyakit kulit kudis dan tertular di sekolah.

19 Maret 2018 | 09.24 WIB

Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. skim.gs
Perbesar
Ilustrasi orang tua antar anaknya ke sekolah. skim.gs

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para orang tua biasanya hanya khawatir anaknya tertular flu atau batuk di sekolah. Bagaimana dengan penyakit kulit seperti kudis?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kudis sangat menular, tapi juga sangat bisa diobati,” begitu pernyataan dari pihak Rumah Sakit Winchester di Amerika Serikat kepada Boston Globe.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 100 juta orang di muka bumi terserang kudis, terutama mereka yang tinggal di area padat dengan kondisi yang buruk. Penyakit ini juga gampang menular melalui kontak kulit, termasuk pada anak-anak di sekolah.

Apa itu kudis?
Kudis adalah infeksi akibat gigitan kutu yang disebut Sarcoptes scabiei. Kutu mini ini bersarang di kulit serta menyebabkan rasa gatal dan merah. Kutu bertelur dan berkembang biak di kulit, lalu membuat infeksi menyebar. Ketika penderita berinteraksi dan melakukan kontak fisik dengan orang lain, infeksi pun menular. Di sekolah, anak-anak sering melakukan kontak fisik saat bermain sehingga rentan tertular kudis, terutama murid-murid sekolah dasar yang masih sangat muda.

Gejala kudis biasanya baru terlihat enam minggu sejak pertama terinfeksi. Ketika gejala muncul, penderita akan merasa gatal di area yang terinfeksi. Akibatnya, tangan pun ikut gatal untuk menggaruk dan menyebabkan infeksi makin melebar ke area lain.

Kudis biasanya muncul di tangan bagian bawah dan pergelangan tangan, juga di sela-sela jari, telapak kaki, sekitar mata kaki, dan kadang di kepala. Tak jarang kudis sampai berkerak karena banyaknya kutu yang bersarang sehingga lebih berbahaya. Bila penyakit ini tak segera diobati, bisa terjadi komplikasi, seperti sepsis dan kerusakan ginjal.

Bagaimana mencegahnya?
Kudis juga bisa menyerang orang yang bersih dan rapi. Karena itu, bila ada kerabat yang sedang menjalani perawatan kudis, kita pun harus menjalani perawatan itu. Untuk mencegah penyebaran, rutinlah mencuci seprai, handuk, taplak meja, dan serbet, serta bersihkan seluruh rumah. Perhatikan apakah anak-anak merasa gatal di area tertentu tubuhnya dan segera bawa mereka ke dokter bila melihat gejala kudis. Dokter biasanya akan memberikan salep dan obat minum untuk penyembuhan dari luar dan dalam.

YAYUK

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus