Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, didukung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, akan membangunkan ulang total 80 unit rumah di RW 08 Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Lokasi program perbaikan rumah dalam rangka penataan permukiman itu ditinjau Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, Minggu pagi 6 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heru meninjau di antara 28 unit rumah yang berada di RT 13 RW 8 yang akan menjadi sasaran 'bedah rumah' tersebut. Heru menyebut program itu sebagai revitalisasi agar rumah-rumah bisa layak huni, sehingga bisa mengurangi angka stunting atau masalah gizi kronis pada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan amatan TEMPO, permukiman itu memang terasa padat dengan gang-gang yang sangat sempit, ditambah dengan pemandangan dan bau limbah kamar mandi bersama yang bebas mengalir di dalam gang. "Kalau sudah revitalisasi, secara tidak langsung sanitasi, sarana prasarana, begitu juga situasi kondisi seperti sinar matahari bisa cukup masuk ke rumah," ujar Heru.
Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau sebagian rumah di RT 13 RW 8, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, yang akan dibangun ulang gratis oleh Pemda DKI, Minggu 6 Agustus 2023. Program perbaikan rumah dalam rangka penataan permukiman itu didukung Yayasan Buddha Tzu Chi. Tempo/Nur Khasanah
Tak hanya di Palmerah, Jakarta Barat, Heru Budi menyebutkan bahwa lokasi permukiman yang akan ditata tersebar di lima wilayah Jakarta. Data rumah-rumahnya disuplai dari masing-masing wali kota. "Saya minta warga yang mendapatkan perbaikan rumah menjaga kebersihan dan menjaga kehidupan yang layak agar dapat menjadi contoh bagi yang lainnya," katanya menambahkan.
Bantuan Tak Termasuk Biaya Kontrak Rumah Sementara
Ketua RT 13, Larno (51), mengatakan pembangunan penataan permukiman di wilayahnya akan dimulai 1-2 minggu dari hari ini. Dia mengungkapkan kalau sebelumnya mendapat pemberitahuan dari RW setempat tentang program bantuan dari pemda ini yang kemudian ditindaklanjuti dengan membuat usulan.
Larno juga menambahkan bahwa warga yang rumahnya akan dibangunkan ulang sama sekali tidak dimintai biaya apapun, kecuali biaya untuk menyewa rumah tinggal sementara. "Ngontrak mandiri, bangunnya dibayari," kata Larno.
Satu di antara pemilik rumah itu adalah Adi Sumarno (58). Dia mengatakan telah mendapat kabar persetujuan perbaikan rumah gratis di antara rumah-rumah yang telah disurvei sejak bulan lalu. "Belakang rumah kami terlalu parah, kebetulan pihak yang survei acc," kata dia.
NUR KHASANAH APRILIANI