Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hikmah sampingan

Hikmah sampingan dari adanya mtq nasional viii di samarinda, yaitu pembenahan kota secara besar-besar an, misalnya pembersihan kota dan perbaikan jalan-jalan yang selalu rusak.

7 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENYELENGGARAAN Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) setiap tahun tak ayal lagi membuat kesibukan. Belum lagi gubernur Asnawie Mangku Alam mengusap keringat akibat kesibukan menyelenggarakan MTQ ke VIII, Gubernur Wahab Syahranie sudah harus memeras kepalanya mempersiapkan pelaksanaan MTQ tingkat Nasional di Samarinda tanggal 21 sampai 31 Juli depan. Dan yang paling tidak bisa tidur tampaknya H.M. Kadrie Uning, walikota Samarinda yang juga Ketua Umum panitia pelaksana. Sebagai kota yang baru berkembang tentu saja masih terlalu banyak masalah yang diselesaikan untuk menampung keramaian tingkat nasional. Dan Kadrie Uning, menerimanya dengan bangga. Jauh-jauh hari, persiapan sudah disusun, mulai dari memanjatkan doa sampai memikirkan tempat penampungan kontingen. Jemaah haji dari Samarinda umpamanya sebelum berangkat dipesani agar sempat berdoa di sisi ka'bah demi suksesnya MTQ itu nanti. Awal Januari tadi, gerakan kebersihan juga sudah mulai digalakkan. Parit-parit yang selama ini buntu, dikeruk. Rumput-rumput di sepanjang jalan dibabat. Dan pedagang-pedagang kaki lima disikat. Dinomor-satukan. Yang agak memusingkan tampaknya soal membenahi jalan. Di ibukota Kaltim itu, seperti pernah diakui walikota sendiri, 50% jalannya dalam keadaan rusak. Pihak DPU, awal Januari tadi memang sudah mulai menggerakkan setrika-buminya ke sana ke mari, menambal lubang-lubang yang sudah parah. Tapi rada menjengkelkan juga itu lobang. Baru saja diadakan perbaikan di sini, yang di sana sudah rusak lagi. Dan masyarakat selalu memaki-maki. Tampaknya masyarakat tidak mau tahu akan kesulitan pemerintah. Menurut Kepala DPU Kaltim, Ir Priatman Padmadireja, perbaikan jalan-jalan dalam kota Samarinda memang disengaja hanya untuk berkekuatan enam bulan. Mengapa? "Untuk membikin jalan-jalan di Samarinda tahan lama diperlukan biaya besar. Harus diadakan penturapan dan pengerasan badan jalan secara menyeluruh", jawab Priatman. Itupun masih belum cukup. "Harus ditinggikan pula" tambahnya. "Kalau tidak" sambung Priatman dengan nada berseloroh "kita saja semuanya pindah ke atas gunung". Seloroh itu tampaknya untuk melampiaskan ke-tak-kuasaan Priatman dalam menanggulangi banjir yang dengan rajinnya merendam jalan-jalan dalam kota. "Debit air Mahakam memang semakin naik" sambung Basuni, dari bagian Pengairan DPU Kaltim, tanpa menyebutkan apakah itu akibat penebangan hutan di pedalaman. Yang jelas banjir itu turut mempercepat kerusakan jalan. "Karena itu sebenarnya kami mengharapkan suksesnya pengerukan Mahakam", sambung Priatman. Apapun masalah yang dihadapi DPU, menjelang MTQ Nasional ini perbaikan jalan pasti dinomor-satukan. Nah, dapat dipastikan pula bahwa tidak lama lagi jalan-jalan di sana mulus adanya. "Itulah salah satu hikmah diadakannya MTQ", ujar seorang dosen IAIN di sana. Yang dikatakan "hikmah sampingan" itu ternyata tidak hanya jalan-jalan menjadi mulus, tapi juga nama-namanya ditertibkan. Bahkan nomor rumah yang selama ini semrawut dibenahi pula, dan harus selesai sebelum MTO berlangsung. "Kami sudah menyiapkan 20.000 nomor rumah", ujar H. Said Abdurahman Kepala DPU Samarinda. Demikian pula soal gang. Menurut catatan Abdurrahman, ada 300 buah gang di sepanjang 40 km jalan di Samarinda, yang akan diganti namanya menjadi nomor rumawi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus