Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perkara impor sapi, Widjanarko didampingi pengacara Hotma Sitompul. Dalam kasus impor beras Vietnam, ia belum didampingi pembela. Dalam kasus yang terakhir ini statusnya memang belum tersangka.
Itulah sebabnya Hotma menolak memberikan keterangan tentang peran Widjanarko dalam impor beras. Kepada wartawan Tempo Wenseslaus Manggut yang mewancarainya Jumat pekan lalu, ia hanya menjelaskan soal sapi Australia.
Selain kasus sapi, Widjanarko juga dililit dugaan korupsi dalam impor beras dari Vietnam?
Saya perlu tegaskan bahwa kami ha-nya menangani perkara sapi saja. Soal yang lain tidak. Jadi, penjelasan kami hanya sebatas kasus sapi itu. Silakan buktikan di pengadilan apakah Widjanarko bersalah dalam proyek sapi ini.
Penyidik Kejaksaan mengatakan ia melakukan impor sapi fiktif dari Australia?
Itu tidak benar. Ada dua alasan. Pertama, kata fiktif itu tidak ada dalam undang-undang. Kedua, impor itu tidak fiktif karena impor itu benar adanya.
Tapi sapi Australia itu tidak masuk ke sini?
Impor itu tidak dilakukan sendiri oleh Bulog, tapi kerja sama dengan rekanan. Pemasoknya perusahaan dari Australia. Perusahaan di Australia itu yang lalai. Dia kemudian digugat ke pengadilan dan kalah.
Bagaimana dengan uang yang sudah dibayarkan Bulog?
Uang sudah dikembalikan. Jadi, apanya lagi? Kalau Widjanarko bersalah, apa salahnya? Sekarang ia dituduh merugikan keuangan negara. Nah, kalau rekanan dari Australia itu mengembalikan uangnya, apanya lagi yang merugikan negara?
Uang dari Australia itu yang Anda janjikan kepada penyidik untuk dikembalikan?
Saya harus luruskan pembicaraan soal pengembalian uang itu. Apa yang diomongkan di ruang penyidikan tidak sepatutnya diomongkan keluar oleh penyidik. Kalau saya buka semua apa yang terjadi di dalam ruangan penyidik itu, mereka juga pasti keberatan.
Apa status uang yang mau diserahkan itu? Sebagai uang yang dikembalikan untuk menebus kerugian negara atau uang titipan?
Uang Rp 11 miliar itu cuma titipan. Widjanarko dituduh merugikan keuangan negara. Sementara proses hukumnya berlangsung, uang dititipkan di situ. Kalau nanti hakim memutuskan tidak ada kerugian negara, uang itu harus dikembalikan.
Apa peran Widjanarko dalam proyek pengadaan sapi ini?
Proyek ini tidak digarap langsung oleh Pak Widjanarko. Ada tim monitoring. Emangnya Widjanarko harus turun langsung menghitung jumlah sapinya? Dia kan pimpinan. Tim monitoring itu yang ke lapangan melihat dan cek sapi-sapinya.
Bukannya anggota tim monitoring bekerja sesuai dengan pesanan Widjanarko?
Apa Kepala Bulog harus memeriksa sapinya ada di mana, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya? Memang cuma itu urusan Kepala Bulog? Kami tidak mengerti mengapa Pak Widjanarko dituduh korupsi. Harus pula diingat bahwa impor sapi ini diputus Dewan Perwakilan Rakyat bersama pemerintah.
Ada dugaan kasus sapi cuma pintu masuk untuk menjerat Widjanarko dalam kasus beras. Tanggapan Anda?
Jangan saya yang bicaralah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo