Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hujan Es di Jakarta, BMKG Sebut akibat Pemanasan Kuat dan Udara Labil

BPBD DKI Jakarta memastikan tidak ada objek yang terkena dampak akibat hujan es yang melanda sebagian wilayah Jakarta Selatan.

18 Desember 2022 | 06.48 WIB

Petugas mengevakuasi pohon besar yang tumbang di Taman Suropagi, Menteng, Jakarta. Rabu, 5 Oktober 2022. Pohon besar tumbang terjadi pada pukul 23.40 WIB dan selesai di evakuasi pukul 2.00 WIB dini hari akibat curah hujan lebat yang melanda jakarta dan sekitarnya, menurut petugas akar pohon itu tidak menjalar kedalam tanah melainkan melebar sehingga tidak dapat menahan berat pohon. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Petugas mengevakuasi pohon besar yang tumbang di Taman Suropagi, Menteng, Jakarta. Rabu, 5 Oktober 2022. Pohon besar tumbang terjadi pada pukul 23.40 WIB dan selesai di evakuasi pukul 2.00 WIB dini hari akibat curah hujan lebat yang melanda jakarta dan sekitarnya, menurut petugas akar pohon itu tidak menjalar kedalam tanah melainkan melebar sehingga tidak dapat menahan berat pohon. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan tidak ada objek yang terkena dampak akibat hujan es yang melanda sebagian  wilayah Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hingga saat ini terpantau nihil, belum ada yang lapor," kata Kepala Satuan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang di Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Michael mengatakan hujan es tersebut dilaporkan terjadi di dua wilayah Jakarta Selatan yaitu di Tebet dan Kalibata. "Iya betul infonya terpantau di sekitar Tebet dan Kalibata," ujar Michael Sitanggang.

Sebelumnya viral di media sosial mengenai fenomena hujan es di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Dalam rekaman video warga menunjukkan hujan yang turun disertai butiran es.

BMKG sebut hujan es akibat awan kumulonimbus

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena hujan es awan disebabkan awan kumulonimbus atau dikenal juga dengan awan Cb.

Awan Cb yang dihasilkan dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tersebut mampu menghasilkan suhu puncak yang sangat dingin sehingga berpotensi menghasilkan hujan es.

Fenomena cuaca tersebut terbilang jarang terjadi di Indonesia, namun masih dianggap wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim atau ketika musim hujan.

BMKG mengimbau kepada masyarakat ketika terjadi fenomena tersebut untuk segera berlindung di tempat yang aman dan sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus