Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Huru-Hara di Makassar

15 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratusan mahasiswa Makassar, Sulawesi Selatan, melakukan konvoi dan merusak beberapa toko milik warga keturunan Tionghoa, sejak Selasa hingga Jumat pekan lalu. Aksi ini dipicu meninggalnya Hasniati-, seorang pembantu rumah tangga asal Sinjai. Nurbaya, sepupu Hasniati, melaporkan mereka berdua dianiaya anak majikannya yang keturunan Thionghoa, hingga menyebabkan kematian Hasniati, Sabtu dua pekan lalu. Tiga hari kemudian, polisi menangkap pelakunya, Wandy Tandiawan.

Polisi dan militer dikerahkan untuk meredam kerusuh-an berbau rasial itu. Sekitar 1.000 aparat keamanan berjaga-jaga di pusat-pusat bisnis Makassar. "Kasus ini sudah diserahkan ke kepolisian. Tersangka yang bersalah akan dihukum," kata Wakil Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Anton Bahrul Alam, di Jakarta.

Mahasiswa dalam aksinya menuntut polisi menyelesaikan pemeriksaan terhadap terdakwa paling lambat Senin pekan ini. Mereka kurang percaya lagi pada polisi. Dalam peristiwa serupa sembilan tahun lalu, polisi menutup kasusnya dengan mengatakan bahwa pelaku meng-alami gangguan jiwa. Kali ini mereka mengancam akan terus melakukan aksi jika kasus ini tidak segera dituntaskan.

Indonesia Masuk Dewan Hak Asasi Manusia

Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk pertama kalinya. Indonesia memperoleh dukungan terbanyak kedua setelah India dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB, Selasa pekan lalu. "Ini menandai pengakuan terhadap komitmen dan kemajuan yang telah dicapai Indonesia dalam hal hak asasi," kata wakil tetap Indonesia untuk PBB, Rezlan Ishar Jenie.

Sebanyak 47 negara dari 191 anggota PBB kini masuk- Dewan Hak Asasi Manusia organisasi ini. Dari Asia ada 13 negara yang masuk dewan- ini. Dewan Hak Asasi- Manusia menjadi badan sub-sider Majelis Umum PBB dan berkedudukan di Jenewa, Swiss. Lembaga ini akan memulai persidangannya bu-lan depan. Sedikitnya me-reka akan bersidang dalam tiga sesi selama sepuluh pekan, setiap tahunnya.

Amnesti Internasional menyayangkan masuknya bebe-rapa negara ke Dewan Hak- Asasi Manusia. Soalnya, me-reka masih memiliki re-kor buruk dalam penerap-an hak asasi. Contohnya Ci-na, Rusia, Arab Saudi, dan Kuba. "Me-reka harus mulai memperbaiki- diri mulai se-ka-rang," kata Yvonne Terli-ngen, wakil Amnesti di PBB.

Kuburan Korban Tibo

Polisi telah membongkar kuburan korban konflik Poso tahun 2000 di Desa Tambaro, Kecamatan Sintuwulembah-, Poso, Sulawesi Tengah. Kuburan di tengah kebun ka-ret daerah Kilo Sembilan- itu merupakan wilayah Pe-santren Walisongo. Ada tujuh tengkorak yang diangkat, sebagian masih dengan pa-kaian utuh. "Kasus Poso akan diurai seluruhnya, ka-rena ada kesan kasus ini ditutup-tutupi," kata juru bicara Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi M Kilat, Rabu pekan lalu.

Kuburan itu ditemukan ber-kat pengakuan terdakwa- He-ry Mengkawa. Dia digan-jar sepuluh tahun penjara karena melakukan pe-merkosaan saat konflik. Pencarian kuburan ini sebagai upaya polisi- menapak tilas kasus- pembunuhan dengan- tersangka Febianus Tibo, Dominggus Da Silva, dan Marinus Riwu. Tibo dkk dijatuhi hukuman mati dan sudah masuk sel isolasi sejak pekan lalu.

Sekitar 500 pelayat hadir dalam pemakaman kembali- tujuh jenazah itu, Kamis pekan lalu. Perjalanan mereka- sempat terhadang pagar kawat berduri di depan Hotel Wisata tempat menginap anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Ketegangan sempat terjadi, tapi polisi akhirnya sepakat membuka barikade.

Presiden Taiwan di Batam

Pesawat China Air Lines dengan nomor penerbangan- CI 1590 tiba-tiba mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam, Kamis pekan lalu. Alasannya untuk meng-isi bahan bakar. Pesawat itu mengangkut Presiden Taiwan Chen Sui Bian, bersama sekitar 200 orang.

Anehnya, staf wakil pre-siden, Alwi Hamu, anggota DPR Ade Daud Nasution, dan Boy MW Soul, Gubernur Kepulauan Riau, dan Wali Kota Batam, telah siap menyambutnya. "Gimana kalau kendaraan Anda habis bahan bakar? Pasti cari bensin dulu kan?" kata Alwi Hamu di Batam. Ternyata Presiden Chen bukan hanya mengisi bahan bakar melainkan juga me-ngunjungi sejumlah kawasan Industri dan pelabuhan di Batam. Rombongan baru meninggalkan bandara keesok-an harinya.

Peristiwa itu mengejutkan- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Widodo A.S., Pre-siden sudah meminta Gubernur Kepulauan Riau membuat laporan tentang kejadian ini. Pengisian bahan bakar sewajarnya hanya dua atau tiga jam, dan setelah itu pesawat langsung pergi. "Kita konsisten dengan one China policy (hanya mengakui Republik Rakyat Cina)," kata Widodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus