Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ida Saparida, Menyulap Pandan Wangi untuk Konservasi Flora Fauna

Ida mendorong para pengrajin dan komunitas lainnya untuk menjaga flora dan fauna hutan dengan menggunakan tanaman pandan wangi.

5 Februari 2020 | 13.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ida Saparida salah satu penerima penghargaan Disney Conservation Fund 2019 Heroes dari Indonesia. (dok. PR)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahunnya Disney Conservation Fund (DCF) mendukung organisasi, baik tim maupun perorangan yang berdedikasi untuk berjuang bagi komunitasnya di bidang konservasi lingkungan. Hingga saat ini, ada 50 pahlawan konservasi dari 50 negara di seluruh dunia yang ditunjuk oleh DCF sebagai pahlawan konservasi, salah satunya Ida Saparida yang berasal dari Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ida Saparida adalah ketua pengrajin Program Mata Pencaharian Berkelanjutan yang tinggal di sebuah desa terpencil di Kabupaten Kayong Utara, sebuah daerah di zona penyangga Taman Nasional Gunung Palung, Ketapang, Kalimantan Barat. Dia telah menginspirasi kesadaran budaya, pembangunan berkelanjutan dan konservasi satwa liar melalui kerajinan tangan dan keterampilan menggunakan Pandanus amaryllifolius atau biasa dikenal sebagai tanaman pandan wangi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandan wangi membutuhkan habitat hutan yang sehat. Dengan tujuan para pengrajin dapat menggunakan sumber daya alam ini secara berkelanjutan, Ida sadar bahwa masyarakat harus secara aktif melestarikan hutan agar terhindar dari deforestasi. Melihat adanya keterkaitan hal tersebut, Ida mulai mendorong para pengrajin dan komunitas lainnya untuk menjaga flora dan fauna hutan dengan menggunakan tanaman pandan wangi.

Dari keterangan resmi Disney Indonesia, perjalanan Ida bermula pada Agustus 2011, Ketika Program Konservasi Orangutan Gunung Palung (Gunung Palung Orangutan Conservation Program/ GPOCP) mengadakan sebuah pertemuan mengenai Program Mata Pencaharian Berkelanjutan di desanya untuk membahas pengembangan produk para pengrajin, jaringan, dan keterampilan manajemen bisnis.

Ida tergerak bergabung dan mengikuti beberapa pelatihan dan lokakarya serta belajar bagaimana cara untuk memulai dan mengembangkan komunitas pengrajin. Berkat dukungan jaringan dari GPOCP, Ida mampu mengembangkan strategi untuk meraih pembeli yang lebih luas melalui kerja sama dengan distributor swasta dan pemerintah.

Koneksi ini memungkinkan Ida untuk menjual barang-barang dalam jumlah besar dan membantunya membangun mata pencaharian alternatif bagi masyarakat sekitar, terutama untuk mereka yang terlibat dalam pekerjaan perusakan hutan seperti pertambangan dan penebangan. Kesuksesan Ida telah menginspirasi banyak desa lainnya baik lokal maupun nasional untuk kembali ke kerajinan tradisional dan mengadvokasi konservasi hutan melalui pilihan mata pencaharian yang ekonomis dan berkelanjutan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus