Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Idul Adha 1441H di masa pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum untuk meneladani ketangguhan keluarga Nabi Ibrahim. Menurut dia, masa pagebluk ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan perhatian utama semua orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita semua berada di rumah bersama dengan keluarga. Mari kita ambil hikmahnya. Sekaligus kita tunjukkan bahwa keluarga-keluarga kita seperti keluarga Nabi Ibrahim AS, keluarga yang tanguh, yang ulet, yang siap dalam menjalani tantangan-tantangan yang tidak ringan," ujar Anies dalam konferensi pers daring di akun Youtube Pemerintah DKI Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anies berharap warga dapat menjalani masa pandemi Covid-19 dengan ketertiban dan kedisiplinan. Dia meminta warga patuh menjalankan protokol kesehatan. Langkah itu, kata dia, tak hanya untuk keselamatan diri, namun juga demi keluarga dan lingkungan.
"Sebagai sikap bertanggung jawab," ujar Anies.
Pada saat warga menjalankan protokol kesehatan, pemerintah bakal meningkatkan testing, tracing, dan treament. Anies Baswedan menyatakan penanganan wabah Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama.
"Masyarakat ambil perannya. Pemerintah ambil perannya. Insya Allah kita akan bisa menyelesaikan tantangan ini dengan baik," ujar Anies.
Pada perayaan Idul Adha 1441 Hijriah Jumat, 31 Juli 2020, Anies mengimbau pemotongan hewan kurban hanya dihadiri oleh panitia. Dia meminta warga kategori rentan tertular virus Corona, yakni orang tua, anak-anak dan orang dengan penyakit bawaan agar menghindari lokasi pemotongan hewan kurban.
Sehari sebelum perayaan Idul Adha, Pemerintah DKI Jakarta mencatat adanya penambahan kasus positif Covid-19 sejumlah 299 orang. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan hingga hari ini total jumlah kasus positif Corona sudah mencapai angka 20.768 orang. “Dari jumlah tersebut, 12.801 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 821 orang meninggal dunia,” kata Fify dalam keterangan tertulis yang Tempo kutip dari situs ppid.jakarta.go.id Kamis sore.