Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kamboja telah lama melegalkan bisnis perjudian. Sejumlah kasino diduga dimiliki atau dikelola oleh warga negara Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan laporan dari pegiat yang fokus menangani kejahatan siber di Kamboja, terdapat puluhan perusahaan judi yang dikendalikan oleh WNI, termasuk perusahaan besar seperti Golden Oasis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia Phnom Penh Kamboja, Djumara Supriyadi, mengatakan banyak WNI yang secara sukarela dan sadar ke Kamboja untuk bekerja di sektor perjudian, termasuk menjadi operator judi online. “Mereka voluntarily ingin bekerja di Kamboja, baik di sektor industri online maupun industri pendukungnya,” kata Djumara pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Ia mencatat ada kenaikan angka kedatangan WNI ke Kamboja. Pada 2022, tercatat jumlah WNI yang datang ke Kamboja sebanyak 75.653 orang. Lalu angkanya naik pada tahun berikutnya menjadi 127.178 orang dan pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 81.490 orang.
Menurut laporan Koran Tempo berjudul Judi Online di Kamboja, setidaknya ada empat perusahaan besar judi di Kamboja yang dimiliki oleh warga Indonesia. Berikut ini adalah daftar empat perusahaan tersebut yang memiliki keterkaitan dengan pengusaha Indonesia.
- Golden Oasis Entertainment Co., Ltd
Golden Oasis Entertainment Co., Ltd adalah pemilik dari kasino Trimulia yang beroperasi di Sihanoukville. Perusahaan ini mendapatkan izin untuk mengelola kasino Trimulia pada 1 Juni 2022. Menurut data pendaftaran bisnis dari situs web Kementerian Perdagangan Kamboja, terdapat tiga direktur yang mengelola perusahaan judi tersebut, yakni Sun Erik, Choong Hwang Wei, dan Nhem Sovannaro.
Salah satu direktur, yakni Sun Erik sebelumnya dikenal sebagai Erik Siswanto lahir pada 1 September 1982 di Jakarta. Namun dalam lembaran negara Kerjaan Dewan Menteri Kamboja, Sun Erik telah mengubah kewarganegaraan menjadi warga negara Kamboja setelah proses naturalisasi pada 23 Juni 2016.
- Lionhart Group
Lionhart Group juga menjadi salah satu pemain utama dalam industri kasino di Kamboja dengan mengelola kasino Kompong Dewa. Berdasarkan data pendaftaran bisnis dari laman Kementerian Perdagangan Kamboja, susunan direktur Lionhart Group mencakup Robert Arifin, Tommy Hermawan Lo, Lo Pichvatanak, dan Rathanak Sambath. Robert Arifin beralamat di Jakarta, sementara Tommy Hermawan Lo, Lo Pichvatanak, dan Rathanak Sambath berbasis di Kamboja.
Tommy Hermawan Lo belakangan ramai menjadi perbincangan publik di Tanah Air. Ia diduga sebagai sosok berinisial T yang disebut oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sebagai orang yang mengendalikan bisnis judi online di Kamboja. Namun, hal itu dibantah oleh Jerry Hermawan Lo, ayah Tommy.
Perihal nama Jerry dan Tommy yang terafiliasi dengan bisnis judi di Kamboja, ia mengakui dalam hotel yang dikelolanya ada usaha kasino. Namun Jerry mengklaim tidak turut mengelola. "Kasino itu orang Kamboja punya. Orang luar negeri enggak boleh. Kami hanya punya manajemen hotel, servis apartemen, dan konsultan," ujarnya. Di Indonesia, Jerry memiliki perusahaan bernama JHL Group.
- Istanaimpian Co., Ltd
Perusahaan judi online di Kamboja yang dimilik oleh WNI lainnya adalah Istanaimpian Co, Ltd. Perusahaan ini dikelola oleh Harianto Lisnah yang menjabat sebagai Direktur. Nama Harianto Lisnah muncul dalam daftar manajemen perusahaan yang terdaftar di Kementerian Perdagangan Kamboja.
Tempo berupaya untuk mengubungi Harianto Lisnah namun ia tidak menjawab panggilan telepon dari Tempo. Meski begitu, keterlibatan nama ini menunjukkan bahwa ada pengusaha Indonesia yang memegang peran kunci dalam pengelolaan perusahaan judi online di Kamboja.
- Holiday Palace
Holiday Palace juga menjadi kasino lainnya di Kamboja yang juga memiliki hubungan dengan pengusaha Indonesia. Nama Susanto Sukardi terdaftar sebagai Ketua Dewan Direksi Holiday Palace Hotel. Tempo mengirim pesan ke erusa surel resmi erusahaan Holiday Palace, tapi tidak ada respons. Tempo juga berupaya menghubungi nomor Susanto yang tercatat dalam susunan direksi erusahaan HP LTR Co, Ltd yang ada di laman Businessregistration.moc.gov. Namun nomor berkode Kamboja tersebut tidak bisa dihubungi
Rizki Dewi Ayu, Jihan Ristiyanti, M Khory Alfarizi, Dan Fajar Pebrianto berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Selengkapnya Baca: Judi Online di Kamboja,