Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Isi Surat Ahok ke Pendukung: Tolong Saya, Batalkan Penyambutan

Ahok meminta kepada Ahokers agar tidak melakukan penyambutan khusus pada hari kebebasannya pada Kamis, 24 Januari 2019. Apa alasannya?

18 Januari 2019 | 09.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ratusan pendukung terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, melakukan unjuk rasa menuntut pembebasan Ahok di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Jakarta, 10 Mei 2017. Ditahannya Ahok menjadi salah satu momentum besar yang terjadi di Jakarta sepanjang 2017. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Akun media sosial milik Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengunggah surat kepada para pendukungnya, Ahokers. Lewat suratnya itu Ahok, sapaan Basuki, berpesan khusus tentang momen kebebasan dirinya yang sudah dalam hitungan jari yakni pada 24 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratusan pendukung Ahok berkumpul di depan BalaiKota DKI Jakarta untuk melakukan aksi longmarch menuntut hakim untuk membebaskan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari hukuman penodaan agama yang menimpanya, 11 Mei 2017. TEMPO/Rizki Putra

Ahok meminta kepada Ahokers agar tidak melakukan penyambutan khusus pada hari itu. "Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob," katanya di antara tulisan tangan dalam surat bertanggal 17 Januari itu.

 

Ahok menuturkan alasannya yaitu hari kebebasan 24 Januari termasuk hari kerja (Kamis) sehingga penyambutan dikhawatirkan menyebabkan kemacetan lalu lintas dan mengganggu aktivitas warga lainnya. Dia menyarankan rencana penyambutan sampai menginap dibatalkan saja.

"Demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya," tulisnya.

Surat Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama tertanggal 17 Januari 2019 yang diunggah di akun media sosial mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Terkait harapannya pula, Ahok pada bagian akhir suratnya meminta disapa sebagai BTP selepasnya dari penjara nanti. Dia juga menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan yang diterimanya selama menjalani pidana sebagai penista agama menurut dakwaan yang ditujukan kepadanya dua tahun lalu.

Surat ini berselang dua hari dari surat Ahok yang meminta warga Jakarta berpartisipasi dalam pemilu tahun ini. Secara khusus dukungan diberikannya kepada seorang staf pribadi yang menjadi caleg dari PDIP di DPRD DKI.

Tonton video tolak penyambutan kebebasannya, ini alasan Ahok disini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus