Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta memutuskan aturan ganjil-genap nomor kendaraan tak akan berlaku pada akhir pekan selepas perhelatan Asian Games 2018. Adapun pada hari-hari kerja, aturan pembatasan penggunaan mobil pribadi itu tetap berlaku paling tidak hingga Oktober mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan aturan ganjil-genap perlu diperpanjang untuk menjaga pola lalu lintas masyarakat yang terbangun selama perhelatan Asian Games. "Kalau jeda, kemudian harus menegakkan aturan lagi, perubahan kebiasaan lagi," kata Anies di Balai Kota, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah menjelaskan bahwa aturan ganjil-genap tak akan berlaku pada Sabtu dan Minggu demi memudahkan masyarakat Ibu Kota yang hendak bepergian. "Iya, supaya memudahkan masyarakat juga," ujar dia.
Peluasan aturan ganjil-genap ke jalan-jalan arteri berlaku saban hari sejak 1 Agustus lalu, pada pukul 06.00-21.00. Semula, aturan tersebut akan berakhir setelah pesta Asian Games 2018 resmi ditutup besok. Namun pemerintah DKI memperpanjang aturan tersebut hingga perhelatan Asian Para Games. Pesta olahraga penyandang disabilitas se-Asia itu akan berlangsung pada 6-13 Oktober mendatang.
Andri memperkirakan arus lalu lintas pada saat Asian Para Games tak akan sepadat saat Asian Games. Sebab, jumlah negara dan atlet yang akan bertanding di Asian Para Games lebih sedikit. Sementara Asian Games diikuti sekitar 11 ribu atlet, Asian Para Games hanya diikuti sekitar 3.000 atlet. Selain itu, menurut Andri, venue olahraga Asian Para Games terpusat di Gelora Bung Karno, Senayan.
Pada masa perpanjangan, Andri menambahkan, Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, akan dibebaskan dari aturan ganjil-genap. Sebab, tak ada arena Asian Para Games di kawasan itu. Sebelumnya, kawasan Pondok Indah terkena aturan ganjil-genap karena di sana ada venue golf Asian Games. Adapun Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat, akan dibebaskan dari aturan ganjil-genap sampai pembukaan Asian Para Games pada 6 Oktober mendatang.
Pemerintah DKI memutuskan perpanjangan aturan ganjil-genap setelah dua kali menggelar diskusi terfokus dengan pelbagai kalangan. Pada Rabu lalu, Dinas Perhubungan menggelar diskusi khusus dengan kepolisian, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dan PT Transjakarta. Kemarin, Dinas kembali menggelar diskusi terfokus dengan perwakilan komunitas masyarakat.
Dalam kedua diskusi tersebut, peserta yang hadir sepakat mengusulkan perpanjangan aturan ganjil-genap. Alasannya, aturan tersebut telah mengurangi kemacetan, mempercepat laju kendaraan, serta mengurangi kecelakaan lalu lintas di Ibu Kota.
Anggota Commuter Line Mania yang menghadiri diskusi, Antony, misalnya, mengutarakan harapannya agar aturan ganjil-genap diterapkan secara permanen di Ibu Kota. "Jadi, bukan pada saat ada event internasional saja," kata dia. Antony pun membenarkan bahwa arus lalu lintas di Jakarta saat ini jauh lebih lancar dibanding sebelum berlakunya aturan ganjil-genap. ZARA AMELIA | DEVY ERNIS
Dukungan dari Pelbagai Kalangan
Sejumlah perwakilan kelompok masyarakat yang menghadiri diskusi di Dinas Perhubungan DKI Jakarta kemarin menyatakan dukungannya atas perpanjangan aturan ganjil-genap pelat nomor kendaraan.
Peneliti dari Institut Studi Transportasi, Dedy Herlambang, misalnya, berharap kebijakan ganjil-genap bisa diterapkan secara permanen. Untuk itu, dia pun menyarankan agar pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI membuat peraturan daerah tentang ganjil-genap.
Sejauh ini, dasar hukum perluasan ganjil-genap di Ibu Kota hanya berupa peraturan gubernur. Menurut Dedy, peraturan gubernur lebih mudah digugat oleh masyarakat yang tidak setuju atas aturan ganjil-genap. Selain itu, peraturan gubernur bisa dibatalkan oleh gubernur berikutnya. "Kalau hanya pergub, khawatirnya akan dimentahkan dan digugat," ujar dia.
Anggota Commuter Line Mania, Anthony, mengatakan aturan ganjil-genap sebaiknya diberlakukan untuk sepeda motor. Menurut dia, bila aturan ganjil-genap diterapkan untuk kendaraan roda dua itu, akan semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan umum. "Jalanan akan lebih lancar lagi. Polusi pun semakin menurun," kata dia.
Dukungan juga datang dari Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Syafrudin. Menurut dia, kebijakan ganjil-genap penting untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak. Bila penggunaan kendaraan bermotor di Jakarta bisa ditekan hingga 50 persen, penghematan BBM bisa sampai 3,16 juta kiloliter per tahun. "Saat ini baru efektif rata-rata 28,56 persen," kata dia. Dalam perhitungan Syafrudin, sejak penerapan aturan ganjil-genap dalam sebulan terakhir, Jakarta telah menghemat 147.945 kiloliter bahan bakar minyak. DEVY ERNIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo