Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TANGERANG - Jalan Perimeter Utara, yang merupakan salah satu akses dari Tangerang ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Jakarta serta sebaliknya, rusak parah. Selain berbahaya, kondisi tersebut membuat waktu tempuh kendaraan menjadi satu jam lebih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sangat parah rusaknya, melewati jalan ini seperti masuk arena off road," ujar Budi Santoso, pengendara kendaraan roda empat, pada saat melintas di jalan itu, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah pengendara lain pun mengeluhkan kondisi hampir separuh badan jalan sepanjang 7 kilometer itu yang berlubang besar menganga serta bergelombang. Menurut Budi, butuh perjuangan untuk melewatinya karena bahu dan badan jalan penuh lubang. Kendaraan harus melaju pelan agar roda tidak terperosok. "Kami harus jalan zigzag dan bergantian jalan dengan kendaraan dari arus berlawanan."
Akibat kondisi tersebut, antrean kendaraan meng-ular panjang dan waktu tempuh ke Bandara Soe-karno-Hatta dari Tangerang atau sebaliknya menjadi lebih lama. Normalnya, jalur itu bisa ditempuh dalam 15-20 menit, tapi sekarang hampir satu jam.
Arif Lukman, pengendara sepeda motor, menceritakan bahwa, jika hujan deras turun, badan jalan tak terlihat karena terendam air dan lumpur. "Horor jalannya," ucap pria 28 tahun itu.
Baik Budi maupun Arief berharap masalah ini menjadi perhatian pengelola bandara sebagai penanggung jawab jalan tersebut.
Tempo melihat kerusakan jalan paling parah terjadi dari arah Bandara Soekarno-Hatta ke Tangerang. Hampir seluruh badan jalan rusak parah. Beberapa lubang besar dan aspal jalan yang ambles berada di tengah jalan sehingga kendaraan harus menghindari lubang de-ngan cara melipir ke pinggir jalan yang semestinya untuk jalur dari arah berlawanan.
Tanah dan lumpur memenuhi jalan sehingga memperburuk permukaan jalan. Lumpur dan tanah tersebut merupakan luberan dari galian tanah pro-yek perluasan runway atau landasan pacu Soekarno-Hatta di sisi kiri-kanan Jalan Perimeter Utara tersebut.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Argadija Putra, menegaskan bahwa kerusakan parah di Jalan Perimeter Utara sangat membahayakan pengguna jalan. Kerusakan jalan yang sa-ngat parah mengakibatkan kemacetan sekaligus mengancam keselamatan pe-ngendara.
"Telah kami sampaikan secara lisan maupun tertulis kepada Angkasa Pura II," ujarnya.
Menurut Argadija, laporan secara lisan dan tertulis sudah berulang kali disampaikan kepada pengelola Bandara. Tapi belum ada tanggapan. Maka, dia berharap jangan sampai terjadi kecelakaan dan membahayakan masyarakat.
Pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, malah menyatakan tidak akan memperbaiki Jalan Perimeter Utara yang rusak parah itu. "Karena kami akan memindahkan jalan ini," ujar Senior Manager of Communication and Legal, Febri Toga Simatupang.
Argadija menuturkan, berdasarkan jawaban Angkasa Pura II, jalur akan dialihkan ke Perimeter Se-latan yang tengah dibangun sejak sekitar setahun lalu setelah terowongan di situ ambruk dan menewaskan satu orang pada awal Februari 2018. "Belum ada pemberitahuan juga kapan Jalan Perimeter Selatan akan dibuka," katanya.
Meski jalan rusak parah, Argadija menceritakan vo-lume kendaraan yang melintas di Jalan Perimeter Utara tergolong tinggi, karena akses tersebut menghubungkan Jalan Tol Sedyatmo menuju Jakarta. Dia pun mengimbau para pengguna kendaraan yang melintas di sana agar lebih berhati-hati. JONIANSYAH HARDJONO | JOBPIE SUGIHARTO
Menunggu Akses Baru
Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, tengah menyiapkan akses baru pengganti Jalan Perimeter Utara yang rusak parah. Jalan baru tersebut terletak beberapa meter dari jalur yang lama.
Menurut Senior Manager of Branch Communication and Legal, Febri Toga Simatupang, Jalan Perimeter yang baru lebih lebar dan panjang dibanding yang lama. Jalan baru senilai Rp 36 miliar itu panjangnya 6 kilometer dengan lebar 7 meter. "Ada median jalan, PJU, dan CCT. Waktu tempuh lebih lama 20 menit," katanya, kemarin.
Jalan Perimeter Utara sepanjang 7 kilometer merupakan salah satu akses dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta ke arah Tangerang. Jalan ini mulai dioperasikan sekitar empat tahun lalu, sebagai akses pengganti MI yang ditutup permanen.
Seiring dengan dioperasikannya jalan baru yang dibangun mulai Oktober tahun lalu itu, Jalan Perimeter Utara akan ditutup dan dibongkar. Selanjutnya, lahan akan diratakan dan dijadikan bagian dari proyek runway 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami targetkan awal Maret 2019 jalan baru dioperasikan," ujar Febri.
Sebelumnya, Deputy Executive General Manager Airport Construction Division Project Area I, Doddy Dewayanto, menjelaskan bahwa secara konstruksi, jalan baru diba-ngun dengan lebar 7 meter. Trasenya hanya bergeser sekitar 500 meter dari Perimeter Utara. Sedangkan rutenya sama, yakni dari Selapajang menghubungkan Dadap dan Jalan P2 menuju jalan tol bandara.
Doddy memastikan relokasi jalan benar-benar dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan yang matang. "Jalan baru dibangun dulu. Kalau sudah siap digunakan, barulah jalan lama ditutup," katanya. JONIANSYAH HARDJONO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo