Jalan Terjal Menyehatkan Rakyat

Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah berjalan enam bulan. Dalam kurun yang baru seumur jagung itu, telah banyak yang dilakukan. Tapi masih terasa banyak pula kekurangan program untuk menyehatkan warga itu. Berikut ini sekadar paparan mekanisme, aturan, dan angka terkait dengan BPJS Kesehatan.

Peserta

Peserta BPJS Kesehatan adalah wajib semua warga negara Indonesia, termasuk orang asing yang bekerja sedikitnya enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Semua peserta Asuransi Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Masyarakat otomatis menjadi peserta BPJS.

JENIS PESERTA	IURAN PER ORANG PER BULAN
Peserta PBI	Rp 19.225
Pegawai pemerintah	5% gaji
Pegawai swasta	5% gaji*
Anggota keluarga Lain**
a.Anak keempat dan seterusnya, ayah, ibu, mertua	1% gaji
b.Keponakan, kerabat lain, pembantu rumah tangga, dan lain-lain sesuai dengan manfaat yang dipilih:
i.Kelas III	Rp 25.500
ii.Kelas II	Rp 42.500
iii. Kelas I	Rp 59.500

*) Berlaku mulai 1 Juli 2015
**) Anggota keluarga lain yang didaftarkan peserta pekerja penerima upah

Fasilitas kesehatan primer

Puskesmas beserta jejaringnya

Praktek dokter dengan jejaringnya (apotek, laboratorium, bidan, perawat)

Praktek dokter gigi beserta jejaringnya

Klinik pratama beserta jejaringnya

Fasilitas kesehatan milik TNI/Polri beserta jejaringnya

Rumah sakit kelas D pratama atau yang setara

Alur Pelayanan Kesehatan

PBI* Iuran dibayar pemerintah.

Bukan PBI* Iuran dibayar pemberi kerja atau peserta. Kepesertaan termasuk empat anggota keluarga, yang meliputi istri/suami, anak kandung, anak tiri, atau anak angkat. Peserta dapat menambahkan anggota keluarga lain dengan iuran tambahan.

Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI): fakir miskin

Orang tidak mampu

Pekerja bukan penerima upah (pekerja mandiri, sektor informal)

Pegawai pemerintah (pegawai negeri sipil, non-PNS, anggota TNI dan Kepolisian RI, pejabat negara)

Bukan pekerja (investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan)

Pegawai swasta

BPJS dalam angka

119,4 juta orang -- peserta*

Rp 7,742 triliun -- penerimaan iuran peserta**

Rp 1,976 triliun -- pembayaran kapitasi**

1.502 -- jumlah rumah sakit yang mengajukan klaim**

Rp 750,174 miliar -- pelunasan klaim rumah sakit***
*) per April 2014
**) Januari-Maret 2014
***) Januari-Februari 2014

Kapitasi: Pembayaran tetap per bulan berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa melihat jumlah dan jenis layanan. Nilainya Rp 6.000-10.000. Misalkan sebuah puskesmas yang lengkap (punya dokter umum dan gigi) dengan 10 ribu peserta setiap bulan bisa mendapat Rp 60 juta.

Klaim: Rumah sakit mengajukan klaim secara tertulis dan melalui jaringan komputer. Dibayarkan BPJS setelah diverifikasi berdasarkan INA-CBG dalam 15 hari kerja. BPJS juga memberi uang muka maksimal 75 persen dari tagihan.

INA-CBG (Indonesia Case Base Groups): Sistem pembayaran yang ditetapkan pemerintah berdasarkan "paket" diagnosis, yakni diagnosis atau kasus yang relatif sama. Rumah sakit akan mendapatkan pembayaran berdasarkan rata-rata biaya yang dihabiskan pasien untuk suatu kelompok diagnosis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya