Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jangan Beri Susu Bayi dengan Dot, Ini Kata Dokter

Memberikan susu untuk bayi dengan botol sangat tidak dianjurkan karena berbagai alasan. Simak kata dokter berikut ini.

20 Agustus 2018 | 15.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bayi minum susu botol. webmd.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buat para ibu yang ingin kembali kerja setelah melahirkan harus tetap memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi. Ibu dapat memerah payudara dan memberikan ASI perah (ASIP) pada bayi saat ibu sedang bekerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, satu hal penting yang perlu diketahui adalah untuk tidak menggunakan dot saat memberikan ASIP. Banyak ibu yang berpikir kalau menggunakan dot saat memberikan ASIP akan lebih mudah untuk bayi karena bentuk dot yang sama dengan bentuk puting payudara. Padahal, menggunakan dot untuk memberikan ASIP dapat menimbulkan banyak masalah, termasuk bingung puting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bingung puting adalah kondisi saat bayi tidak mau menyusu karena sudah terbiasa dengan dot. Dia akan menolak payudara ibu, bisa sampai stres dan tidak suka melihat ibu,” tutur dr. Ranti A. Hana.

Ranti juga menjelaskan kalau bayi dengan dot hanya membuka kecil mulutnya. Kalau menggunakan dot terus menerus, nanti bayi tidak akan membuka mulut dengan lebar saat menyusu.

Bila hal tersebut terjadi, susu tidak keluar dengan efektif dan puting bisa menjadi nyeri. Memberikan ASIP dengan gelas juga lebih bisa menyesuaikan porsi dengan keinginan bayi, sedangkan menggunakan dot biasanya malah overfeeding.

Tidak hanya itu, penggunaan dot juga dapat meningkatkan maloklusi gigi, kondisi gigi yang tidak beraturan. Karena dot juga lebih pendek masuk ke dalam mulut, susu juga akan tergenang di rongga mulut dan bisa menyebabkan lubang pada gigi dan infeksi lainnya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus