Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ayah dan bunda pasti pernah kesal karena anak tidak mengindahkan ucapan kalian gara-gara sibuk bermain ponsel. Tapi sadarkan ayah dan bunda jika anak pun merasakan hal yang sama ketika kalian mengacuhkan mereka karena gadget.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Kiat Mencegah Anak Kecanduan Gadget
Apa Saja yang Boleh dan Dilarang Dilakukan Anak di Media Sosial
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengabaian terhadap anak karena gadget menimbulkan kekecewaan dalam diri anak, namun bisa berimbas lebih jauh yakni memunculkan gangguan perilaku anak. Kebanyakan orang tua berusaha menjauhkan anak dari gadget, mencegah agar mereka tidak kecanduan. Namun ayah dan bunda juga sering lupa kalau mereka sendiri adalah pengguna gadget yang sangat aktif, bahkan sampai di tahap mencandu.
Sebuah penelitian dilakukan Universitas Negeri Pennsylvania terhadap 168 ibu dan 165 ayah dengan anak berusia di bawah 5 tahun, untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan gawai dalam keseharian di sebuah keluarga. Pada riset yang berlangsung sepanjang 2014 sampai 2016 ini, orang tua diminta memberi jawaban iya atau tidak pada kondisi berikut:
1. Ketika ponsel saya berbunyi karena ada pesan masuk, saya tidak tahan untuk langsung mengeceknya.
2. Saya sering memikirkan tentang panggilan telepon atau pesan yang mungkin saya terima di ponsel saat tidak memegang ponsel.
3. Saya merasa terlalu sering menggunakan ponsel.
Hasilnya, lebih dari separuh responden membenarkan ketiga pernyataan di atas. Rata-rata ayah dan ibu mempunyai dua jenis gawai, yang mengganggu interaksi dengan anak setidaknya tiga kali sehari. Entah karena sibuk membalas pesan atau membuka media sosial di ponsel, menonton televisi, atau menggunakan laptop, orang tua pernah mengabaikan perkataan atau keinginan anak.
Di sisi lain, mari kita tengok hasil penelitian tentang dampak penggunaan gawai oleh orang tua terhadap anak yang digagas perusahaan peranti lunak AVG Technologies yang berkantor di Eropa, Israel, Amerika Utara, dan Brasil. Dalam studi terhadap 6.000 anak berusia 8-13 tahun dari Brasil, Australia, Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, Republik Ceko hingga Amerika Serikat pada 2015, sebanyak 32 persen anak merasa mereka tidak penting ketika ayah dan ibu terlalu fokus ke ponsel.
Anak-anak mengeluhkan harus bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua. Selain itu, sebanyak 54 persen anak berpikir orang tua mereka menghabiskan terlalu banyak waktu dengan ponsel.