Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan penglihatan mata normal pada anak berlangsung pada 6 bulan pertama kehidupannya dan berlanjut sampai 10-12 tahun pertama. Anak sangat peka terhadap kondisi yang mengganggu perkembangan visual. Akibatnya dapat terjadi masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, strabismus, dan kelainan kongenital seperti katarak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Kurangi Minus Mata dengan 4 Kiat Berikut
Mata Anak Berair dan Sayu, Tanda Awal Gangguan Penglihatan
Alasan Mata Harus Diistirahatkan Setelah 2 Jam Menatap Komputer
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter spesialis mata Gitalisa Andayani mengatakan, pemeriksaan mata pada anak dapat dilakukan sebelum masuk sekolah terutama jika terlihat kebiasaan anak melihat benda dari dekat. "Orang tua harus waspada jika anak melihat segala sesuatu dari dekat," ujarnya di Jakarta. Gangguan mata tidak selalu ketahui oleh orang tua di rumah, tapi juga saat di sekolah.
Gitalisa menambahkan untuk mengurangi pemakaian gadget ajak anak beraktivitas di luar ruangan lebih banyak. Perhatikan juga jarak antara gadget dan mata. Sebaiknya tidak terlalu dekat apalagi jika layarnya berukuran kecil.
Ilustrasi anak bermain gadget. Shutterstock
Pencahayaan yang baik saat anak belajar, membaca, dan memakai gadget juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan mata. "Pencahayaan yang berkualitas sangat vital bagi anak-anak saat mereka membaca dan belajar," ujarnya dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo Kencana, Jakarta Pusat, ini.
Guna mencegah gangguan mata pada anak, perhatikan juga asupan gizinya. Makanan yang mengandung vitamin A, protein serta omega 3 sangat baik untuk kesehatan mata anak.