URUSAN berbohong dan berdusta pada istri juga ada pada Pak Polisi. Setidak-tidaknya kurang jujur. Ini pernah menimpa para polisi yang bertugas di Yogya. Kaitannya apa lagi kalau bukan urusan gaji. Yang mensinyalir itu bukan orang luar, tapi komandannya sendiri, Letkol. Moerdiono Dharmo, Kapolresta Yogya. Tingkat ketidakjujuran ini semakin besar di kalangan tamtama dan bintara. Yang jadi korban, menurut Moerdiono, tentu saja para istri masing-masing. Kabarnya, banyak istri polisi itu melayangkan surat menanyakan berapa sebenarnya gaji suaminya. Dan apa benar gaji suaminya itu banyak dipotong ini-itu . Moerdiono, yang mengaku gundah oleh ulah anak buahnya ini, lalu membentuk tim kecil. Tugas tim, bagaimana agar gaji polisi itu sampai utuh di rumah. "Juga kalau dipotong untuk apa saja. Harus jelas diketahui istrinya," kata Moerdiono. Nah, sejak Januari lalu,semua polisi di Polresta Yogyakarta diinstruksikan agar membawa sang istri bila mengambll gaJi. Saat-saat gajian itu pun menjadi meriah, mirip hajatan. Kesempatan itu juga dipakai oleh Moerdiono untuk memberi bimbingan . Hasilnya positif..Banyak istri polisi yang tadinya merasa kecolongan mengucapkan terima kasih pada Moerdiono. "Sekarang saya tahu, gaji suami banyak potongan karena ia sering ngebon untuk kebutuhan sehari-hari. Saya gembira dengan adanya instruksi Pak Moer," kata istri seorang kopral yang enggan disebutkan namanya. Sedang Letnan Satu Soedaryo, yang bertugas di bagian lalu lintas, berkomentar "Instruksi ini di samping membuat para suami tidak bisa membohongi istri dalam jumlah gaji, juga bisa dipakai untuk silahturahmi ibu-ibu." Dan konon, rumah tangga Pak Polisi semakin tenteram dan bersemi. Yusroni Henridewanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini