MASYARAKAT Desa Dawung, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah berbondong-bondong berdatangan ke kompleks masjid di Dusun Koripan, awal April lalu. Maklum. acara yang diselenggarakan tergolong penting, yakni menjelaskan isu tentang seorang janda bernama Siti Bariyah, yang telah dinikahi jin hingga hamil dan melahirkan anak. Gosip itu bermula ketika Siti, adik tiri K.H. Abdul Mukti, 35 tahun, diketahui hamil tanpa ditemukan siapa bapaknya. Masyarakat mencari tahu siapa yang menghamili Siti. Dusun Koripan geger. Apalagi setelah Abdul Mukti -- pimpinan pondok pesantren di Dusun Koripan yang dimintai keterangan, memberikan jawaban mengejutkan. Kiai muda ini menyebutkan, Siti itu adalah "Dewi Maryam Kedua", yang bisa hamil tanpa nikah. "Yang menghamili dia tiada lain jin bernama Wahab, dan wali hakim yang menikahkan adalah Nabi Muhammad," katanya seperti yang ditirukan seorang penduduk. Abdul Mukti juga menyatakan bahwa Siti kelak akan dijadikan istri Rasulullah yang ke-115. "Ia akan masuk surga tanpa dihisab dan sebagai penghuni dengan nomor 70.000," kata Pak Kiai, menurut beberapa penduduk. Lebih dari itu, adik tirinya tersebut juga memegang kunci surga, dan anak perempuan yang lahir tanpa ayah di RS Ungaran itu kelak akan dijadikan Ratu Adil. Isu itu dalam tempo singkat tersebar ke pelosok-pelosok desa. Para ulama yang mendengar kontan beraksi. Cerita Abdul Mukti -- lagi-lagi kalau benar, lho --jelas merusak akidah Islam. Akhirnya, tiga puluh kiai di Kecamatan Tegalrejo sepakat untuk membahas kasus tersebut. Pertemuan dilaksanakan di Pesantren Tegalrejo dan dipimpin oleh K.H. Abdurrahman serta dihadiri Abdul Mukti. Dalam pertemuan itu dicapai kesepakatan: Abdul Mukti harus minta maaf kepada masyarakat di muka umum. "Sebab, dia sudah mengakui kekeliruannya," kata Abdurrahman. Dan pengajian akbar yang tak ubahnya pengadilan bagi Abdul Mukti berlangsung di kompleks masjid Dusun Koripan, setelah pertemuan di Pesantren Tegalrejo itu. Sebagai pembicara antara lain K.H. Abdurrahman dan Kapolsek Tegalrejo, Letda. Sarlan. Sudah tentu Abdul Mukti juga hadir. Di depan warga, Abdul Mukti ternyata secara jantan mengakui kesalahannya. "Saya minta maaf karena saya manusia biasa yang tak lepas dari lalai," kata bapak dua anak itu. Setelah itu K.H. Abdurrahman yang tampil di mimbar. Dengan tegas ia mengatakan, "Siapa yang percaya ada jin gentayangan sampai ribuan jumlahnya dan siapa yang percaya bahwa Siti adalah Dewi Maryam Kedua, berarti dia telah runtuh iman dan akidahnya." Kata Abdurrahman lagi, manusia hanya bisa dihamili manusia. "Begitu juga Siti, yang menghamili ya manusia, anaknya juga manusia," katanya. Tapi siapa orangnya, Kiai? "Tidak ada yang tahu. Hanya Tuhan Yang Mahatahu siapa ayah bayi itu. " Warga Dusun Koripan, Desa Dawung, pun kembali bertanya-tanya: siapa ayah anak yang dilahirkan Siti itu? Belum muncul isu baru sebagai pengganti jin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini