Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Skenario Jokowi Memenangkan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Mantan presiden Joko Widodo mendukung Ridwan Kamil di pilkada Jakarta. Menjalankan skenario dua putaran melawan Pramono Anung.

24 November 2024 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sebelum memberikan dukungan, Jokowi mengkritik gaya kampanye Ridwan Kamil yang elitis.

  • Dukungan Jokowi membuat duit kampanye Ridwan Kamil bertambah.

  • Partai pengusung Ridwan Kamil dan sejumlah orang dekat Jokowi berbalik mendukung Pramono Anung.

RENCANA “puasa politik” Joko Widodo selama sebulan yang ia sampaikan kepada sejumlah orang dekatnya tak terbukti. Tak sampai sebulan setelah lengser pada 20 Oktober 2024, mantan presiden itu mengumpulkan relawan pendukungnya serta petinggi partai politik pengusung Ridwan Kamil-Suswono di Kaizen Heritage, Jakarta Pusat, pada Senin, 18 November 2024. Setelah itu, ia mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan dalam pemilihan kepala daerah Jakarta.

Jokowi meyakini Ridwan Kamil-Suswono bisa mengalahkan Pramono Anung-Rano Karno. Ia membandingkan pilkada Jakarta dengan pemilihan presiden 2024 yang dimenangi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Kalau gerakannya masif, bisa kayak pilpres. Bayangan kami pilpres menang 51 persen, dapatnya 58,5 persen,” katanya.

Menggalang dukungan untuk Ridwan, Jokowi bergerak cepat. Pada hari yang sama, ia juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia di sebuah tempat di Jakarta. Dua orang dekat Ridwan Kamil dan Bahlil mengatakan Jokowi meminta mantan anak buahnya itu menggerakkan mesin partai. Juga mengatur agar pilkada Jakarta berlangsung dua putaran supaya Ridwan Kamil bisa menang pada putaran berikutnya.

Sehari kemudian Bahlil pun menginstruksikan pengurus Golkar di Jakarta agar mengkampanyekan Ridwan-Suswono. Kader partai beringin diminta masuk ke sejumlah daerah yang masih sulit ditembus pasangan itu. Misalnya kantong suara mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Hingga Sabtu, 23 November 2024, Bahlil tak menanggapi pertanyaan Tempo yang dikirim ke nomor telepon selulernya. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar membenarkan jika Bahlil memerintahkan pengurus dan kader partai bergerak lebih cepat. “Kami ingin Ridwan Kamil menang satu putaran,” ujar Zaki, Jumat, 22 November 2024.



Sebelumnya, Jokowi juga mendorong Presiden Prabowo Subianto mendukung Ridwan Kamil. Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan mereka di rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Senin, 4 November 2024. Dalam pertemuan itu Jokowi menanyakan mesin Partai Gerindra yang tak bergerak di Jakarta dan Jawa Tengah.

Seusai Prabowo sowan kepada Jokowi, Gerindra mulai membantu memenangkan Ridwan-Suswono. Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad irit bicara soal pertemuan Jokowi dengan Prabowo. “Saya enggak tahu,” katanya pada Rabu, 20 November 2024.

Belakangan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga mendukung Ridwan Kamil. Anak sulung Jokowi itu meminta relawannya yang tergabung dalam Gibran Center mendukung Ridwan dan Suswono. “Kami harus gaspol dengan waktu yang tersisa,” tutur Ketua Umum Gibran Center Marsudiyanto, Selasa, 19 November 2024.

Ridwan Kamil berharap relawan Gibran bisa membantunya dan Suswono memenangi pilkada Jakarta. “Dengan jaringannya yang luas, mudah-mudahan memperkuat kemenangan kami,” ucap Ridwan.

•••

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JOKO Widodo tak memungkiri bahwa Pramono Anung dan Rano Karno berpeluang besar memenangi pilkada Jakarta. Kepada tiga koleganya yang bertemu beberapa pekan lalu di Jakarta dan Solo, Jokowi mengatakan, andai pemilihan digelar saat itu, Ridwan Kamil dan Suswono pasti kalah. Sebab, elektabilitas pasangan itu lebih rendah dibanding Pramono-Rano.

Elektabilitas Ridwan-Suswono belakangan memang meredup. Survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Oktober-8 November 2024 menunjukkan tingkat keterpilihan Ridwan-Suswono 39,2 persen, tertinggal dari Pramono-Rano sebesar 42,9 persen. Sedangkan pasangan dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, memiliki elektabilitas 5,1 persen.

Saat bertemu di Solo pada 1 November 2024, Jokowi mengingatkan Ridwan Kamil soal gaya kampanye yang tak kunjung menaikkan elektabilitas. Dua narasumber yang mendapat cerita dari Jokowi soal pertemuan itu mengatakan saat itu Ridwan meminta Jokowi bersedia ke Jakarta untuk menaikkan elektabilitasnya. Namun Jokowi tak langsung memenuhi permintaan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Joko Widodo dan Ridwan Kamil dalam acara deklarasi dukungan bersama relawan Jokowi dan influencer di Kaizen Coffee, Cempaka Putih, Jakarta, 18 November 2024. Tempo/Ilham Balindra

Mantan Wali Kota Solo itu menilai Ridwan Kamil terlalu pilih-pilih dalam berkampanye. Jokowi, kata dua koleganya, membandingkan dia dengan Pramono Anung yang tak menolak undangan meski tamu yang hadir hanya sepuluh orang. Sedangkan Ridwan cenderung memilih kampanye jika peserta yang terkumpul mencapai ratusan orang.

Hingga Sabtu, 23 November 2024, Jokowi belum merespons surat permintaan wawancara yang dikirim ke rumahnya pada Kamis, 22 November 2024. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengatakan Jokowi bukan mengkritik Ridwan dalam pertemuan mereka. “Pak Jokowi memberi saran dan petunjuk,” ujar Zaki, Jumat, 22 November 2024.


Kepada tiga koleganya, Jokowi mengatakan akan mendukung Ridwan Kamil-Suswono karena dia berada di kubu Koalisi Indonesia Maju. Koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu menjadi pengusung Ridwan-Suswono di pilkada Jakarta. Apalagi Jokowi sebelumnya gencar melobi para ketua umum partai di Koalisi Indonesia Maju untuk mengusung Ridwan Kamil di pilkada Jakarta.

Motif lain Jokowi turun gunung ditengarai untuk menebalkan duit kampanye Ridwan Kamil. Seorang pengurus Golkar bercerita, Ridwan pernah mengaku bahwa dana kampanyenya tinggal Rp 150 miliar. Duit itu tak cukup untuk membiayai kampanye di putaran pertama. Itulah sebabnya alat peraga kampanye Ridwan-Suswono tak memenuhi jalanan Jakarta.

Presiden RI ketujuh Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil (kanan) saat bertemu di kediaman Sumber, Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024). Ridwan Kamil bertemu Presiden RI ketujuh Joko Widodo di Solo untuk bersilaturahmi sekaligus belajar tata kelola kota kepada Joko Widodo yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 sampai 2014. Antara Foto/Mohammad Ayudha

Kolega Ridwan mengatakan dukungan Jokowi yang moncer menambah duit kampanye mantan Gubernur Jawa Barat itu. Ia mengaku pernah memfasilitasi Ridwan bertemu dengan sejumlah pengusaha Jakarta setelah ia menemui Jokowi. Seusai pertemuan itu, uang puluhan miliar rupiah mengalir ke kantong tim kampanye Ridwan-Suswono.

Hingga Sabtu, 23 November 2024, Ridwan Kamil tak merespons pertanyaan yang diajukan Tempo soal dana kampanyenya. Pada Jumat, 22 November 2024, Ridwan mengaku telah mengeluarkan dana kampanye Rp 60 miliar. Menurut dia, dana itu mayoritas untuk pembelian alat peraga kampanye. “Sama buat acara-acara kampanye,” tutur Ridwan di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur.

Minimnya dana kampanye Ridwan Kamil-Suswono diduga ikut membuat partai pendukungnya loyo. Tiga petinggi Koalisi Indonesia Maju mengatakan sejauh ini hanya Partai Keadilan Sejahtera, partai asal Suswono, dan Partai Golkar yang bergerak. Golkar pun dinilai setengah hati mengkampanyekan Ridwan, yang menjadi wakil ketua umum partai itu.

Ketua Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar membantah kabar bahwa duit kampanye Ridwan-Suswono seret. “Kami sedang menggelar kampanye besar-besaran,” kata Zaki pada Sabtu, 23 November 2024. Ia juga menyangkal jika pertemuan Ridwan dengan Jokowi disebut bertujuan membuka keran sumbangan kampanye dari pengusaha.

Meski Ridwan Kamil-Suswono didukung oleh Jokowi, sejumlah partai memilih tetap tak mendukung pasangan itu. Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai NasDem di antaranya. Kepada Tempo, sejumlah pengurus PKB dan NasDem menyatakan tidak ada perintah dari ketua umum mereka, yaitu Muhaimin Iskandar dan Surya Paloh, untuk menyalakan mesin partai.



Elite PKB dan NasDem sama-sama beralasan bahwa Ridwan tak membantu partai mereka setelah terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat pada 2018. Padahal dua partai itu mengusung Ridwan. Seorang elite NasDem bercerita, partainya mengeluarkan duit sekitar Rp 60 miliar untuk memenangkan Ridwan. Namun, setelah menang, Ridwan sulit diajak berkomunikasi.

Alih-alih mendukung Ridwan Kamil-Suswono, PKB dan NasDem malah membelot mendukung Pramono Anung dan Rano Karno. Dua orang dekat Surya Paloh menyatakan bos Media Group itu bahkan telah berkomunikasi dengan Pramono Anung dan menyatakan dukungannya terhadap mantan Sekretaris Kabinet tersebut.

Pada Jumat, 1 November 2024, Surya Paloh membenarkan bila disebut berkomunikasi dengan Pramono Anung. “Saya barangkali masih berada dalam kondisi cukup rutin komunikasi,” ujar Surya setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. Namun ia menampik jika partainya disebut tak lagi mendukung Ridwan Kamil.

Sejumlah pengurus partai Koalisi Indonesia Maju bercerita, mereka kerap berkunjung ke markas pemenangan Pramono-Rano di salah satu hotel di Jakarta. Namun Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas membantah partainya tak lagi mendukung Ridwan Kamil. “Kami tidak pernah berpaling dari Ridwan Kamil,” tuturnya, Selasa, 19 November 2024.

Ketua NasDem Jakarta Wibi Andrino juga mengklaim partainya ikut berupaya memenangkan Ridwan Kamil dalam pilkada Jakarta. Ia mengatakan NasDem aktif berpartisipasi dalam banyak kampanye dan acap berkoordinasi dengan partai pendukung Ridwan lain.

Adapun juru bicara Ridwan dan Suswono, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan partai pendukung pasangan nomor satu itu solid dan tetap bekerja. “Kami bakal menang satu putaran,” ujar politikus Partai Demokrat ini pada Rabu, 20 November 2024. 

•••

BEBERAPA hari setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengumumkan Pramono Anung sebagai calon Gubernur Jakarta pada akhir Agustus 2024, Joko Widodo, saat itu masih presiden, memanggil sejumlah pejabat Jakarta ke Istana Negara. Salah satunya Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono. Jokowi meminta Heru membantu Pramono di Jakarta. 

Seorang pejabat di Balai Kota Jakarta mengatakan Heru sempat mengkonsolidasikan beberapa anak buahnya untuk membantu Pramono. Salah satunya dengan memberikan berbagai data soal kondisi Jakarta. Data tersebut digunakan tim Pramono untuk menyusun visi dan misi serta program unggulan.

Heru belum merespons pertanyaan yang diajukan Tempo hingga Sabtu, 23 November 2024. Namun, pada 28 Agustus 2024, Heru mengimbau pegawai negeri sipil untuk netral dalam pilkada Jakarta.

Belakangan, peta politik di Jakarta berubah. Setelah Heru lengser pada 17 Oktober 2024, Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mendepak ratusan birokrat, dari Sekretaris Daerah Joko Agus Setyono hingga camat dan lurah di berbagai penjuru Jakarta. Di kalangan pejabat Balai Kota beredar informasi bahwa pergantian itu berkaitan dengan upaya Jokowi memenangkan Ridwan Kamil.

Tiga pejabat Balai Kota mengatakan Joko diganti oleh Marullah Matali—pernah menjabat Sekretaris Daerah Jakarta pada 2021-2022—secara mendadak tanpa proses seleksi terbuka. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil menyebutkan pergantian pejabat tinggi dilakukan melalui uji kompetensi dan terbuka.

Teguh mengklaim pergantian pejabat telah sesuai dengan prosedur dan mekanisme. Bahkan, kata dia, pejabat yang diganti usulan dari Penjabat Gubernur Jakarta sebelumnya. Ia meminta aparatur sipil negara menjaga netralitas di pilkada Jakarta. Adapun Joko Agus tak mempersoalkan pencopotannya. “Jabatan itu amanah,” ujarnya, Selasa, 19 November 2024. 

Sepekan setelah pergantian besar-besaran pejabat di Jakarta, muncul surat pemberitahuan adanya pasar murah pada Jumat, 15 November 2024. Dua pejabat di Balai Kota yang mengetahui kegiatan itu mengatakan operasi pasar yang diadakan oleh PT Food Station Tjipinang Jaya tersebut bertujuan mendukung Ridwan Kamil-Suswono. Namun belakangan acara itu batal. 

Salah satu titik kegiatan pasar murah direncanakan di Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur. Namun Lurah Ujung Menteng Agus Sulaiman tak mengetahui rencana kegiatan tersebut. “Itu urusan Food Station Tjipinang,” tuturnya.

Direktur Utama Food Station Karyawan Gunarso mengatakan kegiatan pasar murah tak berkaitan dengan pilkada Jakarta. Acara itu digelar rutin tiap tahun. Tahun ini, kata dia, kegiatan pasar murah telah menjangkau 600 titik di Jakarta. “Sekarang kami hentikan sementara hingga pilkada selesai,” ujarnya, Jumat, 22 November 2024.

Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono-Rano, Prasetyo Edi Marsudi, menyayangkan jika operasi pasar itu menjadi ajang penggalangan dukungan untuk Ridwan Kamil. Menurut dia, seharusnya Food Station tak menggelar operasi pasar pada masa kampanye pilkada Jakarta. “Tunggu saja sampai selesai pilkada apa susahnya,” katanya, Sabtu, 23 November 2024.

•••

DUKUNGAN Joko Widodo untuk Ridwan Kamil ditengarai membuat Pramono Anung kecewa. Kepada sejumlah orang dekatnya, Pramono menilai Jokowi tak konsisten. Sebab, Jokowi pernah menyatakan akan memenuhi permintaan Pramono, yaitu agar ia tak bernasib sama seperti Ganjar Pranowo yang hanya memperoleh 16 persen suara dalam pemilihan presiden 2024.

Permintaan itu disampaikan oleh Pramono saat ia berpamitan kepada Jokowi sebagai Sekretaris Kabinet setelah ditunjuk oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon gubernur. Jokowi ditengarai menggerakkan berbagai perangkat negara untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan mengalahkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Dimintai tanggapan soal dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil, Pramono mengungkit hubungannya dengan Jokowi sudah terjalin lama. Selama hampir dua periode Jokowi menjadi presiden, Pramono pun menjadi Sekretaris Kabinet. “Saya mengenal beliau 23 tahun, baik ketika beliau menjadi wali kota, gubernur, maupun presiden dua kali,” ujar Pramono, Selasa, 19 November 2024. 

Menurut Pramono, dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil bagian dari demokrasi. Lagi pula, kata dia, dukungan Jokowi kepada Ridwan tak berpengaruh terhadap elektabilitasnya. “Elektabilitas saya malah naik,” tutur Pramono.

Semula Pramono berniat mengikuti jejak Ridwan Kamil yang menyambangi Jokowi di Solo. Rencana itu merupakan rangkaian pertemuannya dengan para mantan Gubernur Jakarta. Namun tim internal menganalisis pertemuan dengan Jokowi bakal menurunkan elektabilitasnya. Terutama di kalangan pendukung Anies Baswedan di Jakarta. Rencana itu pun batal. 

Dua petinggi PDIP mengatakan Pramono lalu mengalihkan rencana itu menjadi silaturahmi dengan Anies. Pramono dan Rano Karno menyambangi rumah Anies pada Jumat, 15 November 2024. Momen pertemuan mereka diunggah Pramono di akun Instagram-nya. Kunjungan itu terjadi sehari setelah beredar video 15 detik ucapan Jokowi “Saya Ridwan Kamil”. 

Kajian internal PDI Perjuangan yang diceritakan petinggi partai itu kepada Tempo menunjukkan bahwa faktor Jokowi hanya berkontribusi sekitar 16 persen terhadap pemilih di Jakarta. Jauh di bawah Anies, yang punya pengaruh di atas 40 persen. Pengaruh Jokowi juga di bawah Presiden Prabowo dan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pramono Anung (kedua kiri) dan Rano Karno (kiri) bersama Anies Baswedan saat Apel Siaga dan Rapat Akbar Warga Kawal TPS di Lapangan Blok S, Jakarta, 21 November 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Anies Baswedan—kerap disebut sebagai lawan politik dan antitesis Jokowi—akhirnya memutuskan mendukung Pramono-Rano. Di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Kamis, 21 November 2024, Anies bersama Pramono dan Rano menghadiri acara rapat akbar kawal tempat pemungutan suara. “Jakarta berjalan baik di bawah kepemimpinan Mas Pram,” kata Anies.

Tak hanya mendapat dukungan dari Anies, Pramono juga disokong oleh Anggit Nugroho, mantan orang kepercayaan Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo. Anggit membantu Pramono menghadapi debat calon gubernur dan wakil gubernur. Ia juga menggalang dukungan dari berbagai kelompok relawan yang pernah mendukung Jokowi.

Hingga Sabtu, 23 November 2024, Anggit tak merespons permintaan wawancara Tempo. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan kabar bahwa Anggit masuk tim Pramono. “Anggit membantu di jalur nonpartai,” ujar Hasto, Rabu, 20 November 2024. 

Sejumlah pengurus partai di Koalisi Indonesia Maju dan PDIP juga menyebutkan bahwa ada beberapa mantan menteri di pemerintahan Jokowi, sebagian masih menjadi menteri di kabinet Prabowo, yang mendukung Pramono Anung. Salah satunya Menteri Koordinator Pangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan.

Orang dekat Pramono Anung mengatakan Zulkifli mematikan mesin partainya di Jakarta untuk Ridwan Kamil. Namun Zulkifli membantah informasi tersebut. “Dukungan saya tetap ke Ridwan Kamil,” ucapnya, Sabtu, 23 November 2024.

Dengan dukungan dari berbagai penjuru, termasuk Anies Baswedan, Pramono Anung optimistis memenangi pilkada Jakarta satu putaran atau mendulang suara lebih dari 50 persen. “Saya yakin, kalau semua sudah bekerja keras, kami menang satu putaran,” katanya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Egi Adyatama, Novali Panji Nugroho, dan Septia Ryanthie di Solo berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Putar Balik dari Solo".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus