Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Juara tinja

Semua wc umum di kampung erawati & anggraini, kelurahan bulu lor, yang ikut lomba desa, digusur, agar tidak merusak pemandangan. akhirnya penduduk berak di mana saja dan desa itu menjadi "juara tinja". (ina)

24 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SOAL buang hajat, bagi 200-an warga Kampung Erawati dan Kampung Anggraini, Kelurahan Bulu Lor, Kodya Semarang, tiba-tiba menjadi urusan besar. Rabu subuh pertengahan April lalu mereka pada bingung: WC-WC umum yang bertebaran di anak Kali Banjir Kanal itu mendadak lenyap. Bila kemudian suasana gaduh, tentu bisa dipahami. "Kalau mogok makan, seperti Romo Mangun, bisa! Tapi coba mogok berak," kata Garjito, seorang warga, menyebut nama rohaniwan yang memprotes rencana penggusuran di Kali Code, Yogya, itu. Akibat penggusuran WC macam-macam. Ada warga yang berak di muka umum, dengan kantung plastik. Kantungnya dimasukkan dulu ke dalam sarung, memang. Ada pula, yang kerja kantoran, yang memboyong istri dan anak ke sana untuk numpang berak. "Untung, kantor masih sepi. Tidak ada pimpinan," ujar seorang karyawan pemerintah. Dampak kebelet yang lain: anak-anak sekolah jadi berangkat jauh lebih pagi. Ini positif? Tidak? Tapi, ya, setan mana kiranya yang begitu doyan kakus sehingga melalap bedeng-bedeng di kali itu? Bukan setan. Tapi aparat Kelurahan Bulu Lor. "Untuk menjaga gengsi kita. Karena Rabu itu ada tim lomba desa Kodya datang menilai," tutur seorang yang ikut membongkar. Dan, demi "menjaga stabilitas," pembongkaran dilakukan tengah malam dan secara diam-diam. Para warga tak dapat menerima alasan itu. Lalu, mulailah "teror": anak-anak disuruh berak di mana saja oleh para orangtua mereka. Sasarannya jelas: lomba desa itu. Dan mereka sukses, rupanya. "Namanya sih cantik, Erawati dan Anggraini. Sayang, penuh tinja," keluh seorang juri lomba, seperti ditirukan seorang warga. Desa mana yang jadi pemenang, tak pentinglah. Hanya, gelar yang masih tersisa untuk kedua kampung itu konon memang "juara tinja".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus