ADA jurig-jorang di Cianjur. Ini bukan tauco model baru,
melainkan "hantu" porno yang biasa gentayangan menjelang subuh.
Nyi Isah, 28 tahun, di pagi yang gelap awal April itu bermaksud
buang hajat di parit yang agak Jauh dar rumah di Kampung
Selaawi, Desa Ciwalen, Warungkondang, Cianjur. Tanpa waswas ia
menanggalkan kain sarung dan berjongkok. Sesaat kakinya
menyentuh air parit yang dingin, Nyi Isah terkesiap: ada tangan
yang mengusap alat vitalnya dari belakang.
Tentunya hantu, pikirnya. Ia bergidik. Bahkan batal sama sekali
membuang hajat. Penduduk kampung geger. Sebab sebelumnya juga
ada korban colekan, yaitu: Nyi Onih (50 tahun), Nyi Mimih (60
tahun) dan Ade (17 tahun). Sama seperti Nyi Isah, mereka tak
sempat memergoki siapa pencoleknya, karena si bayangan hitam itu
sigap menghilang.
"Saya tak percaya ada hantu yang doyan mencolek perempuan. Bukan
cuma gadis, nenek pun dicoleknya," ujar Sobur, kepala desa. Tapi
siapa yang mau dituduh? Ia ada akal. Usai sembahyang Jumat, di
masjid kepala desa itu menyerukan agar si pencolek menghentikan
perbuatannya, dan segera minta maaf. "Bisa disampaikan langsung
empat mata, atau kalau malu, melalui surat saja," ujarnya.
Ternyata jitu. Sebab malam harinya ada surat di bawah pintu
rumah Sobur. Ditulis dengan huruf Arab gundul. Isinya, menurut
Sobur, "Si hantu colek mengakui segala perbuatannya, minta maaf
dan berjanji tak akan mencolek perempuan lagi." Surat itu
kemudian diteruskannya kepada polisi Kosek Warungkondang.
Meski sudah bebas dari wabah colak-colek, belum diketahui apakah
pak kepala desa punya rencana menganjurkan warganya bikin kakus
di rumah saja. Karena sejauh ini desa itu masih akan gelap
karena belum kebagian listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini