Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Mengapa PDIP Tak Bergabung dalam Kabinet Prabowo

Megawati Soekarnoputri tak sreg kader PDIP masuk kabinet Prabowo. Pramono Anung berkomunikasi dengan Prabowo.

 

20 Oktober 2024 | 00.00 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ketika mendatangi Rumah Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2024. Antara/Rio Feisal
material-symbols:fullscreenPerbesar
Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ketika mendatangi Rumah Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2024. Antara/Rio Feisal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

SAAT sibuk berkampanye sebagai calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mendapat tugas khusus dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ia harus mengatur pertemuan bosnya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Di tengah penyusunan kabinet Prabowo, Pramono menyambangi rumah presiden terpilih itu di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Kedatangan Pramono pada Selasa, 15 Oktober 2024, bersamaan dengan pemanggilan para calon pejabat di pemerintahan Prabowo. Bertemu selama satu jam dengan Menteri Pertahanan, mantan Sekretaris Kabinet itu sempat disangka masuk kabinet Prabowo. “Saya tetap menjadi calon gubernur,” kata Pramono saat ditemui Tempo di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 16 Oktober 2024.

Dua narasumber yang mengetahui isi pertemuan di Kertanegara mengatakan Pramono merancang pertemuan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri pada Rabu malam. Selain itu, Prabowo ditengarai menanyakan nama calon menteri yang akan disetorkan oleh PDI Perjuangan. Kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu, Pramono menjawab bahwa Megawati belum memberi lampu hijau.

Rencana pertemuan pada Rabu malam batal karena diketahui publik. Megawati menginginkan pertemuan dengan pendampingnya dalam pemilihan presiden 2009 itu digelar diam-diam. Sebelumnya, persamuhan keduanya yang direncanakan digelar pada Kamis, 10 Oktober 2024, juga tak kesampaian. 

Batal di hari Rabu, rencana pertemuan digeser menjadi Kamis, 17 Oktober 2024, saat ulang tahun Prabowo yang ke-73. Lagi-lagi pertemuan itu urung terjadi. Megawati justru memanggil sejumlah pengurus PDIP ke rumahnya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto hingga Ketua DPP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah.

Kepada Ahmad Basarah, Megawati menitipkan pesan untuk disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani. Basarah enggan mengungkap isi pesan Megawati. “Saya akan melaporkan dulu hasil pembicaraan saya dengan Muzani,” ujar Basarah setelah bertemu dengan Megawati, Kamis malam, 17 Oktober 2024.



Megawati juga sempat memanggil putrinya yang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Puan Maharani, dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey. Bersama Ketua Bidang Perekonomian PDIP Said Abdullah, Puan dan Olly sebelumnya menjadi penghubung Megawati dengan Prabowo. Namun tugas itu kemudian dilimpahkan kepada Pramono Anung.

Dua narasumber yang mengetahui kondisi di lingkup internal PDIP bercerita, Megawati belakangan mempercayakan rencana pertemuan itu kepada Pramono. Megawati ditengarai memilih mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu karena dinilai lebih netral. Adapun Puan dan orang-orang dekatnya dianggap berniat membawa PDIP masuk ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari PDIP, Bambang Wuryanto, pada Selasa, 15 Oktober 2024, mengatakan ada tiga pandangan di partai banteng soal sikap terhadap pemerintahan Prabowo. “Ada yang ingin segera masuk, ada yang ingin nanti saja dengan melihat perkembangan, dan ada yang tak mau masuk,” tutur Bambang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Erwan Hermawan, Eka Yudha, Andi Adam, Advist Khoirunikmah, Annisa Febiola, dan Nandito Putra berkontribusi dalam tulisan ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit dengan judul "Orang Banteng di Kabinet Baru".

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus