Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tangan Gerindra di Pertamina

Penunjukan dua kader Gerindra di pucuk pimpinan Pertamina berisiko memicu konflik kepentingan. Kinerja Pertamina bisa terancam.

6 November 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/Kendra Paramita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPUTUSAN Kementerian Badan Usaha Milik Negara menunjuk Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan Mochamad Iriawan menjadi Komisaris Utama Pertamina menuai kontroversi. Sebab, keduanya merupakan kader Partai Gerindra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah ekonom menganggap penempatan dua kader Gerindra di pucuk pimpinan Pertamina membuat risiko konflik kepentingan di BUMN tersebut makin besar. Selain itu, pengawasan internal dikhawatirkan melemah lantaran komisaris utama dan direktur utama berasal dari partai yang sama. Kondisi tersebut bisa mengganggu kinerja dan keberlanjutan perusahaan. Padahal Pertamina selama ini berperan penting sebagai tulang punggung energi nasional. 

Adapun Simon bertekad membawa Pertamina lebih maju, berkembang, dan jaya. Sementara itu, Iriawan bertekad mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus