ILMU itu kunci kemajuan, kata orang. Jadi, begitu ketemu anak kunci di tepi jalan, seorang mahasiswa psikologi di Bandung pun dengan tenang melangkah maju. Iwan, sebut saja begitu, lalu menyodokkan anak kunci itu pada sebuah jip Land Rover yang parkir di pekarangan rumah sakit. Eh, cocok. ''Waktu itu saya degdegan juga. Tapi begitu mobil itu distarter bisa nyala, saya jadi kepingin menjalankannya,'' cerita Iwan di persidangan Pengadilan Negeri Bandung pekan lalu. Laku iseng yang menggiringnya sampai ke meja hijau ini terjadi dua tahun silam. Mobil itu sempat dipakainya ngelencer sampai Jakarta segala. Iwan terbilang nekat mencomot jip itu. Lebih nekat lagi, ia menukar warna yang semula hijau menjadi cokelat susu. Dan yang paling top: nomor pelat tentara jip itu disulapnya menjadi nomor sipil. Apa tak pernah berpapasan dengan polisi? Menurut keluarganya, pernah. Tapi, biasa, urusan kemudian bisa damai meski mobil itu tak dilengkapi surat. Namun, mujur tak selamanya dapat diraih, kata orang. Suatu hari di bulan Mei lampau, Iwan mengisi bensin di Jalan Dago. Persis di belakangnya, ada yang mengamatinya, dan seperti kenal baik dengan kendaraan yang dipakai Iwan. Setelah menguntit dan tahu alamat Iwan, sang pengamat melapor kepada bosnya, Letnan Kolonel Amir Badri, 49 tahun. Adalah perwira Pusat Kesenjataan Infanteri ini yang kehilangan mobil tersebut. Dan karena usahanya menemukan kembali belum berhasil, Amir kena sanksi membayar ganti rugi Rp 5,5 juta atau separuh dari taksiran harga mobil itu. ''Gaji saya dipotong Rp 229 ribu tiap bulan,'' katanya agak kesal. Meski mobilnya sudah kembali, toh Amir masih belum enak badan. Sebab, kunci yang ditemukan Iwan itu ternyata memang kunci cadangan mobil tersebut, yang lazimnya disimpan di kesatuan. Lepas dari urusan dalam itu, agaknya, ayah empat anak itu kini boleh sedikit lega. ''Saya berjanji mengganti semua kerugian,'' kata Iwan, yang masih harus menyelesaikan skripsinya. Vonisnya, menurut rencana, dibacakan pekan ini. ''Materinya sih biasa, soal pencurian, tapi pencurinya mahasiswa, dan yang dicuri adalah mobil tentara. Ini unik,'' komentar Hakim M. Hatta kepada Taufik Abriansyah dari TEMPO. Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini