Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ketiga RI BJ Habibie kembali mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang telah dengan susah payah merebut kemerdekaan. Bangsa Indonesia juga telah mengawali jalan menuju negara demokratis. Untuk itu, dia berpesan agar Pemilu 2019 ini tidak membawa mundur langkah demokrasi yang telah dijalani selama ini.
Baca: Kecurangan Dianggap Kasuistis, BPN Prabowo Tantang Pembuktian
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah Pak Habibie bersusah payah membangun tonggak demokrasi selama 20 tahun terkahir ini, oleh sebab itu pemilu yang sekarang ini jangan membawa mundur lagi kemajuan kita di bidang demokrasi," ujar Mahfud MD menirukan ucapan Habibie usai para tokoh suluh kebangsaan berbincang panjang dalam acara silahturahmi di kediaman B.J. Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan pada Rabu, 1 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahfud mengatakan, Habibie perlu mengingatkan hal tersebut untuk mencegah bibit-bibit perpecahan terjadi dalam kehidupan berbangsa bernegara. "Meskipun tidak ada yang perlu khawatir betul, bibit-bibit seperti itu bagaimana pun harus diantisipasi. Kita semua optimistis bangsa ini bersatu kembali," ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan, dua kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga telah mendatangi Habibie dalam rangka berkonsultasi terkait hasil pemilihan presiden 2019. Habibie meminta kedua pihak mengawal pemilu dengan sebaik-baiknya dan bersabar menunggu hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Hasil KPU yang menentukan. Kalau ada disinyalir ketidakberesan atau kecurangan, kalau tidak puas dengan hasil KPU itu, nanti masih ada MK. Itu prosedur hukumya," ujar pakar hukum tata negara itu.
Untuk prosedur politiknya, kata Mahfud, para tokoh suluh kebangsaan akan mengupayakan rekonsiliasi antara kedua kubu. "Tujuannya agar sesudah (pilpres) ini kita bersatu membawa semangat berbangsa dan bernegara. Jangan berpecah karena pemilu yang lima tahun sekali ini," ujar dia.
Baca: Ma'ruf Amin: Pemilu Jangan Kayak Anak Kecil Berburu Layangan
Adapun sampai saat ini, masih ada kubu yang belum menerima hasil hitung cepat atau quick count yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei. Klaim kemenangan di antara kedua kubu pun tak terhindarkan. Jokowi sebagai inkumben yang juga presiden telah mengirim utusan untuk menjembatani pertemuannya dengan Prabowo Subianto. Begitupun Ma'ruf Amin diminta bertemu dengan Sandiaga Uno.