KINI door prize tidak lagi aneh. Tapi yang dilakukan Daniel Leopold, 49 tahun, justru asing. Ayah lima anak ini menyediakan door prize dalam pesta perkawinan putri pertamanya, Rina, 24 tahun, dengan Abas Rusli, 28 tahun. Daniel adalah pemilik rumah makan terkenal di Pematangsiantar, 127 km dari Medan. Ide menyediakan hadiah door prize itu tidak muncul dari tuan rumah. Ketika undangan diedarkan datanglah sponsor menawarkan hadiah. Ide ini disambut Daniel. "Tapi dalam memeriahkan pesta perkawinan itu kami tidak bermodal dengkul. Lebih banyak uang yang kami keluarkan dibandingkan dengan nilai uang yang dihadiahkan para sponsor itu," kata Julian, ibu si mempelai perempuan. Pesta dilangsungkan di aula Perguruan Sultan Agung di kota itu pertengahan Maret lalu. Undangan yang hadir lebih dari seribu. Di pintu masuk gedung, tamu disuruh menyimpan potongan kartu undangannya. Hadiah yang disediakan: tiga tiket pesawat terbang Medan-Kuala Lumpur (p.p.) berikut paspor, kompor gas, kulkas mini, jam dinding, kipas angin, Tabanas Rp 100 ribu, dan paket gratis untuk dua keluarga di rumah makan milik Daniel di Parapat, Danau Toba. Setelah diundi, yang beruntung mendapat tiket gratis itu A Kok, Acek, dan seorang tamu dari Medan. Pekan lalu Acek membatalkan melancong ke Malaysia. Ia minta uang sebagai penggantinya. Dan A Kok gagal berangkat karena harus menjaga apotek milik orangtuanya. Hanya tamu dari Medan itu yang belum mengambil tiket dan paspor gratis itu. Seorang dokter sudah memanfaatkan makan gratis ketika ke kota turis itu pekan lalu. Yang membawa pulang kulkas mini adalah Lettu. S. Ch. Tobing, 47 tahun. Kasatlantas Polres Simalungun ini mengira pesta yang dihadirinya bersama keluarganya itu biasa saja. Sebab tidak dicantumkan dalam undangan ada acara bagibagi hadiah. Hari itu Tobing juga didaulat menyanyi. "Saya tak menolaknya, karena permintaan pengantin," katanya. Ia melantunkan lagu Batak Na sonang do hita na dua yang menceritakan suami istri yang bahagia sampai ke anak cucu. Kemudian disusul dengan dua lagu Barat. Usai menyanyi, ia diberi angpau (amplop) bersampul merah oleh para tamu. "Setiba di rumah, saya hitung jumlahnya lebih dari seratus ribu rupiah," kata Tobing kepada Irwan E. Siregar dari TEMPO. Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini